Istri Gus Dur Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Perangi Hoaks
"Sebagai anak bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku, budaya, agama, dan berbagai macam perbedaan, maka punya tanggung jawab menjaga kedamaian di tanah air Indonesia," kata Sinta Nuriyah.
Mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengajak masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan memerangi hoaks dengan tidak menyebar berita bohong demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kerukunan sangat dibutuhkan saat ini, sehingga perlu dijaga kebersamaan, persaudaraan, saling menghormati, dan saling menghargai adalah pilar utama tegaknya sebuah negara NKRI," katanya dalam kegiatan buka puasa bersama Komunitas Tanoker di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (29/5).
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan dengan Gus Mus? Tokoh yang hadir antara lain mantan Menteri Agama Lukmanul Hakim, sastrawan Goenawan Mohammad, Nong Mahmada, Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekasa, dan Prof Sulistyowati Irianto.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
Istri almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memberikan ceramah bertema "Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoaks" yang dihadiri oleh Komunitas Tanoker, sekolah eyang, elemen masyarakat lintas agama, Ulama, Romo, pejabat, kalangan muslimat, pemuda dan beberapa LSM yang bergerak dibidang kemanusiaan.
"Sebagai anak bangsa Indonesia yang memiliki keragaman suku, budaya, agama, dan berbagai macam perbedaan, maka punya tanggung jawab menjaga kedamaian di tanah air Indonesia," katanya.
Menurutnya pelaksanaan Pemilu 2019 baik pemilu presiden maupun legislatif berjalan dengan aman, lancar, damai, dan kondusif, namun pascapemilu virus kebencian merajalela, sehingga terjadi kerusuhan di ibu kota Jakarta, namun ia mengakui hal tersebut tidak merembet ke daerah-daerah yang dikunjungi selama Ramadhan.
"Semua harus membentengi dan mempersiapkan diri untuk memerangi virus kebencian dengan berdoa dan melaksanakan ajaran yang dilakukan selama Ramadhan yakni puasa mengajarkan untuk sabar, menahan hawa napsu, dan bersyukur," tuturnya.
Sinta mengajak semua elemen bangsa untuk selalu menjaga kebersamaan, saling menghormati dan saling menghargai, serta memaknai secara positif 'Bhinneka Tunggal Ika' sebagai perajut kerukunan anak bangsa untuk memperkuat NKRI.
"Meski kita berbeda-beda, namun tetap satu yakni satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yang menjadi pengikat bangsa Indonesia, sehingga tidak boleh ada permusuhan dan menyebar kebencian yang dapat merusak NKRI," katanya.
Sinta juga mengajak warga lanjut usia (lansia) tetap bersemangat untuk membina anak bangsa menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional karena para eyang-eyang tersebut merupakan lentera dan mercusuar bagi anak bangsa Indonesia.
"Saya berharap para lansia tidak loyo dan menganggap tidak berguna, namun harus memiliki semangat yang membara untuk membina anak bangsa yang lebih baik," ujarnya.
(mdk/ded)