Jadi Aktivitas saat Ramadan, Ini Arti dan Sejarah Ngabuburit
Ngabuburit menjadi aktivitas yang tidak dipisahkan bagi warga selama Bulan Ramadan di Tanah Air. Pakar Bahasa Sunda dari Universitas Padjadjaran, Gugun Gunardi menuturkan, ngabuburit merupakan istilah dari Bahasa Sunda yang kini penggunaannya meluas.
Ngabuburit menjadi aktivitas yang tidak dipisahkan bagi warga selama Bulan Ramadan di Tanah Air. Pakar Bahasa Sunda dari Universitas Padjadjaran, Gugun Gunardi menuturkan, ngabuburit merupakan istilah dari Bahasa Sunda yang kini penggunaannya meluas sehingga memperkaya kosakata Bahasa Indonesia.
Gugun menerangkan, istilah ngabuburit sebenarnya digunakan sejak ulama Buya Hamka menjadi ketua umum pertama Majelis Ulama Indonesia pada 1975. Kala itu, menurutnya, Buya Hamka mendapat arahan dari Presiden Soeharto untuk mengisi momentum ngabuburit dengan kegiatan keagamaan.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Siapa korban dalam kejadian yang viral di Pati? Korban diketahui berinisial K (20), warga Desa Mojowalaran Gabus.
"Generasi muda bisa melakukan ngabuburit dengan berdiskusi. Ini waktu yang bagus sehingga pengetahuan kita dapat bertambah dan juga terjalin silaturahmi," kata Gugun, Sabtu (8/4). Dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, ngabuburit dalam bahasa Sunda berarti ngalantung ngadagoan burit atau bermain sambil menunggu waktu sore.
"Asal katanya dari burit, yaitu waktu sore, senja, menjelang azan Magrib, atau menjelang matahari terbenam," terang dia.
Istilah itu, menurutnya, kemudian digunakan masyarakat sebagai aktivitas untuk menunggu saat buka puasa di bulan Ramadan. Ragam aktivitas yang dilakukan, menurutnya bisa berupa bermain permainan tradisional, berjalan-jalan, berdagang, hingga melakukan aktivitas keagamaan.
Sementara itu, Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unpad Wahya mengatakan, proses penyerapan kata tersebut ke dalam bahasa Indonesia berawal dari ketiadaan konsep kata yang sepadan untuk penggunaan sehari-hari di luar penutur bahasa Sunda.
Kini menurutnya istilah ngabuburit pun sudah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut Wahya, kata ngabuburit kini diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia tanpa pergeseran makna. Dengan kata lain, menurutnya tidak ada perubahan makna saat kata tersebut digunakan ke dalam bahasa Indonesia.
Sehingga hal tersebut, menurutnya, sekaligus menjadi bukti bahwa bahasa daerah dapat memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Untuk itu, Wahya meminta kepada masyarakat agar tetap melestarikan bahasa daerah untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
"Bahasa daerah harus tetap dipelihara atau dilestarikan demi memperkuat dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara," pungkasnya.