Jadi Contoh Penerapan Prokes, Museum Purbakala Sangiran Segera Dibuka
Kegiatan pariwisata di Museum Sangiran akan menjadi tolok ukur untuk pembukaan obyek wisata lain. Jika berhasil, akan disusul wisata yang lain, seperti di Pemandian Air Panas Bayanan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah, segera membuka obyek wisata. Museum Purbakala Sangiran diprioritaskan untuk dibuka dan dijadikan percontohan penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen Yusep Wahyudi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan terkait pembukaan tempat wisata. Sejumlah fasilitas ditargetkan dibuka akhir Maret ini.
-
Kapan Museum Kretek Kudus diresmikan? Mengutip Liputan6.com, Museum Kretek dibangun dan diresmikan pada 3 Oktober 1986.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Kapan Museum Goedang Ransoem diresmikan? Pada tahun 2005, pemerintah memutuskan untuk dijadikan museum yang bernama Goedang Ransoem yang diresmikan pada 17 Desember 2005.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Apa yang ada di dalam Museum Kenangan Semeru? Museum ini berisi barang-barang kenangan, seperti foto dokumentasi, peralatan rumah tangga, tempat tidur, sofa, dan lain-lainnya.
-
Apa yang ditampilkan di Museum Muhammadiyah? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
"Para petugas di lingkungan pariwisata kita persiapkan untuk mendapat suntikan vaksin," ujar Wahyudi, Jumat (12/3).
Menurut dia, ada 70 petugas di sektor pariwisata yang didaftarkan untuk mendapatkan vaksin. Untuk pelaksanaan vaksinasi, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sragen.
"Salah satu yang kami prioritaskan untuk dibuka adalah Museum Sangiran, kemudian disusul yang lain seperti Bayanan dan lainnya," ucap Wahyudi.
Sebanyak 70 pekerja pariwisata yang akan didahulukan menerima vaksin adalah tenaga harian lepas (THL) dan ASN sektor pariwisata. Selanjutnya, vaksin akan diberikan masyarakat sekitar yang bergantung pada industri pariwisata.
"Tergantung pendataan di desa masing-masing. Setelah vaksinasi, pertama Sangiran akan dibuka secara terbatas. Kalau nanti siap di akhir Maret ini. Kita sudah koordinasi dengan Kemendikbud yang mengampu museum," terangnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, kata dia, harus ada mekanisme baru. Misalnya, jika satu rombongan bus tiba, akan dibagi dalam beberapa kelompok. Sehingga tidak terlalu banyak yang masuk area museum.
"Misal ada satu bus, dibagi 10 orang dulu dengan dipandu tour guide, sekitar 30 menit baru gantian kelompok lainnya," jelas Wahyudi.
Dia menambahkan, kegiatan pariwisata di Museum Sangiran akan menjadi tolok ukur untuk pembukaan obyek wisata lain. Jika berhasil, akan disusul wisata yang lain, seperti di Pemandian Air Panas Bayanan. Untuk makam Pangeran Samudro atau Gunung Kemukus, pihaknya tidak pernah menutup, meskipun pandemi Covid-19.
"Gunung Kemukus itu kan wisata ziarah, jadi pengunjungnya tidak banyak. Apalagi saat ini sedang dibangun, berpengaruh juga pada yang berziarah," tandasnya.
Wahyudi berharap pembukaan obyek wisata bisa membantu pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen. Pemkab menargetkan PAD 2021 dari sektor pariwisata sebesar Rp 1,8 miliar.
Baca juga:
Diduga Langgar Prokes Saat Unjuk Rasa, Ketua KASBI Akan Dipanggil Polisi
Bupati Merangin Siapkan Hukum Adat Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
Tempat Karaoke dan Biliar di Solo Buka hingga Tengah Malam, Pengunjung Dibubarkan
Rizky Billar Dicecar 24 Pertanyaan Terkait Kerumunan Restoran di Grogol
Satpol PP Bali Cetak Blangko Denda Rp1 Juta bagi WNA Pelanggar Prokes
Segel Waterboom Lippo Cikarang Dicabut, Begini Instruksi Satpol PP Kab Bekasi