Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Berasal dari keluarga ningrat, Pirngadie yang saat itu baru berusia 12 tahun punya privilese magang pada sebuah kantor pertanahan milik pemerintah Hindia Belanda. Saat itulah, ia berkenalan dengan pensil gambar, cat, dan kuas yang mengantarkannya jadi pelukis andal di kemudian hari.

Karya Awal

Selama magang, R.M. Pirngadie bertugas membuat peta-peta tanah. Mengutip situs resmi Museum Nasional Indonesia, Pirngadie lalu bertemu J.E. Jasper, seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda yang ahli tentang seni Nusantara. Jasper mengagumi album gambar motif batik karya Pirngadie. Bahkan, bagi Jasper, reproduksi motif-motif Batik Jawa karya Pirngadie sangat sulit ditandingi kualitasnya.

Mas Pirngadie

Tugas Menantang

Tugas Menantang

Pirngadie kemudian bekerja di Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Ia ditugaskan membuat lukisan 78 wajah semua suku bangsa. Lukisan ini akan dipajang mengelilingi peta besar Nusantara yang juga karyanya.

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Tugas ini dikerjakan Pirngadie pada tahun 1928. Pirngadie ditemani Jasper keliling dari satu daerah ke daerah dan membuat sketsa langsung di tempat. Hal ini bertujuan agar hasil lukisannya benar-benar menunjukkan ciri khas setiap suku bangsa.

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan wajah 78 suku bangsa karya Pirngadie punya tingkat presisi tinggi pada setiap detailnya. Adapun proyek lukisan ini merupakan bagian dari misi mendata seni kerajinan rakyat.

Lukisan karya Pirngadie merupakan arsip penting bagi bangsa Indonesia. Karya tersebut mencerminkan keragaman budaya Indonesia, mulai dari simbol kecantikan, perhiasan, kasta sosial, hingga aspek adaptasi dengan alam.

Lukisan Terbakar

Pada tahun 1931, lukisan suku bangsa dan peta besar Nusantara karya Pirngadie mendapat kehormatan dipamerkan secara internasional dalam Koloniale Tentoonstelling (Pameran Kolonial) di Paris, Prancis. Nahas, karya Pirngadie musnah terbakar api bersama hasil seni Indonesia lainnya di pameran tersebut.

Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Pirngadie kemudian melukis ulang gambar wajah suku bangsa beserta peta suku bangsa Nusantara. Pada tahun 1935, karyanya dipamerkan di museum.

Akhir Hayat

Pirngadie meninggal dunia karena sakit pada 4 April 1936. Hingga kini, lukisan wajah suku bangsa dan peta suku bangsa karyanya masih dapat dinikmati saat memasuki Ruang Etnografi Museum Nasional.

Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan

Ia mendirikan museum kecil untuk memajang koleksi serangga.

Baca Selengkapnya
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus

Tarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang

Berkunjung ke museum yang terletak di Sumatera Selatan ini terdapat ribuan jenis koleksi dari zaman pra-sejarah hingga masa kerajaan.

Baca Selengkapnya
Museum Bale Indung Rahayu, Angkat Pentingnya Peran Ibu bagi Orang Sunda
Museum Bale Indung Rahayu, Angkat Pentingnya Peran Ibu bagi Orang Sunda

Proses peniupan ruh dari pencipta sampai lahir ke dunia dijelaskan secara filosofis Sunda di museum ini.

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia

Di museum ini pengunjung seakan diajak menapaki jejak masa silam kejayaan peranakan Tionghoa di Tangerang.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sejarah Islam di Galeri Al Azhom, Masjid Unik dengan Museum di Tangerang
Menelusuri Sejarah Islam di Galeri Al Azhom, Masjid Unik dengan Museum di Tangerang

Galeri Islam di Masjid Raya Al Azhom menghadirkan nuansa museum di dalam rumah ibadah.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Museum Balaputra Dewa dan Taman Purbakala, PJ Gub Sumsel Bentuk Tim Pencari Peninggalan Sejarah
Kunjungi Museum Balaputra Dewa dan Taman Purbakala, PJ Gub Sumsel Bentuk Tim Pencari Peninggalan Sejarah

Fatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.

Baca Selengkapnya
Wisata Sejarah Museum Sadurengas
Wisata Sejarah Museum Sadurengas

Museum ini eks kediaman Sultan Paser Aji Tenggara pada 1844-1873, lalu digunakan sebagai istana kesultanan pada masa kepimpinan Sultan Ibrahim Khaliludin.

Baca Selengkapnya