Jadi hacker, teroris raup uang Rp 6 miliar
"Uang itu untuk latihan militer di Poso Rp 667 juta, Rp 200 juta untuk senjata api," kata Kombes Boy Rafli Amar.
Jaringan terorisme semakin lihai mencari dana untuk membiayai aksinya. Salah seorang teroris Rizki Gunawan membajak situs MLM untuk mencari dana. Berperan sebagai hacker, Rizki sudah meraup Rp 6 miliar. Dana itu sudah disita polisi saat melakukan penangkapan di Medan.
"Di Medan telah dilakukan penyitaan aset-aset dari sebagian dana kejahatan hacking. Dana itu digunakan untuk membeli aset-aset totalnya Rp 5.937.000.000," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli kepada wartawan, Jumat (22/6).
"Aset itu berupa rumah, ruko, kendaraan bermotor, dan beberapa buah peralatan elektronik yang dibeli online senilai USD 4000 atau Rp 36 juta," tambahnya.
Tak hanya di Medan, polisi juga mendapati uang dari hacking itu dipakainya untuk pelatihan militer di Poso, termasuk pembelian senjata api.
"Yang bersangkutan memberikan dukungan latihan militer di Poso Rp 667 juta, Rp 200 juta untuk senjata api," kata Boy.
Dari kejahatan yang dilakukannya, Rizki dijerat pasal 11, 7, 9 UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme dan pasal 3 UU No 8 Tahun 2010 tentang Pencucian Uang, pasal 30 tentang ITE dan KUHP 263, 266 tentang Pemalsuan Dokumen.
Diketahui Rizki berperan meretas jaringan online MLM untuk mendapatkan uang guna mendanai aktifitas teror si Solo dan Poso. Rizki ditangkap Densus 88, 3 Mei lalu di jalur 1 Gambir, Jakarta Pusat. Rizki ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan sejak Januari hingga Februari 2011 lalu.