Jadi kantong persembunyian teroris, Jabar perbanyak Densus 88
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan tak memungkiri wilayah hukumnya menjadi kantong para kelompok teroris. Ini bisa dibuktikan dengan adanya serangkaian penangkapan para terduga teroris yang terjadi belakangan ini.
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan tak memungkiri wilayah hukumnya menjadi kantong para kelompok teroris. Ini bisa dibuktikan dengan adanya serangkaian penangkapan para terduga teroris yang terjadi belakangan ini.
"Penangkapan ini kan memang kebanyakan di Jawa Barat, makanya sekarang Densus di Jawa Barat dua kali lipat daripada provinsi lain," kata Anton usai menghadiri apel HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapang Gasibu Kota Bandung, Kamis (17/8).
Dalam jangka waktu enam bulan saja beberapa pengungkapan kasus terorisme terjadi di Jabar. Februari 2017 lalu masyarakat dikejutkan dengan aksi peledakan bom panci di taman Pandawa Cicendo dengan pelaku Yayat Cahdiyat. Beberapa pelaku sudah diamankan yang juga bersarang di Jabar.
Berlanjut pada Juli 2017, teroris jaringan JAD yakni Agus Wiguna Cs diciduk Detaseman Khusus. Saat itu bom panci justru meledak di rumah kontrakan Agus yang ada di Buah Batu Kota Bandung.
Kemudian, pada Selasa 15 Agustus 2017, Densus kembali menangkap lima terduga teroris yang berafiliasi dengan ISIS di bawah naungan Bahrun Naim. Lima orang tersebut sudah merangkai bom kimia untuk menyasar Istana Negara, Mako Brimob dan petugas kepolisian.
Lewat momen Kemerdekaan RI ke-72 Anton mengaku ingin membersihkan kehadiran kelompok radikal yang kini bersarang di Jabar. Lewat kerjasama dari tokoh-tokoh di daerah harapannya ini bisa ditekan kehadiran para kelompok radikal.
"Kalau Jawa Barat sebagai kantong persembunyian, itu sangat dimungkinkan. Mungkin sebagai center, kita lebih giat dengan para ulama, stakeholder, saling back up," terangnya.
Disinggung soal temuan bom kimia di kawasan Antapani Bandung, Anton mengaku masih melakukan identifikasi yang dilakukan Tim Labfor Mabes Polri.
"Sedang kita perdalam, hasil dari Labfor belum turun. Nanti kita umumkan, masih menunggu hasil laporan," katanya.
Baca juga:
Densus 88 dan Polres Rokan Hilir tangkap satu orang terduga teroris
Polisi sebut terduga teroris di Rokan Hilir sebagai donatur
Densus 88 kembali tangkap 5 terduga teroris di Bandung
5 Terduga teroris di Bandung belajar langsung dari Bahrun Naim
Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Karanganyar
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.