Jaga Harga Beras, Ganjar Ajak Petani Milenial Genjot Produksi Padi dengan Mekanisasi
Ganjar menyebut saat ini panen raya Jateng menggunakan mesin pemanen padi kombinasi yang modern
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak kalangan petani milenial meningkatkan produksi padi pada masa panen raya. Hal ini guna menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
"Petani milenial bisa menciptakan produktivitas yang baik dengan hasil pertanian berkualitas sehingga stok beras Jateng aman dan harga beras di pasaran stabil," kata Ganjar usai meninjau panen raya dan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan dilansir Antara, Rabu (15/2).
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Bagaimana cara para petani memberikan kenang-kenangan kepada Ganjar Pranowo? Mereka mengadakan acara makan bersama sederhana dengan diiringi musik Jawa. Di akhir mereka memberikan kenang-kenangan berupa kerajinan kuda lumping kepada Ganjar.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
Ganjar menyebut saat ini panen raya Jateng menggunakan mesin pemanen padi kombinasi yang modern. Sehingga, waktu pemanenan padi lebih efisien dan penggunaan alat ini menambah antusias petani milenial saat panen.
“Yang pertama, nyangkulnya tidak pakai pacul. Nyangkulnya itu sudah pakai traktor, makanya milenial sudah pasti mau melakukan itu. Menanamnya juga tidak manual, menanamnya sudah pakai mesin transplanter, dengan cara itu, kemudian jauh lebih cepat," ujarnya didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Panen raya dengan mekanisasi ini merupakan langkah efisien untuk memastikan ketersediaan stok beras di Jateng aman. Apalagi para petani milenial bisa mendorong konsolidasi lahan dengan korporasi, kelompok tani atau koperasi untuk melahirkan sistem pertanian yang produktif.
"Ini saja dengan mesin harvester ini, sebenarnya itu juga dikerjakan dengan sangat-sangat cepat sekali, maka sebenarnya menjadi efisien karena sebenarnya lahan-lahan pertanian sebenarnya kecil-kecil ya, inikan milik banyak orang," katanya.
Dengan konsolidasi tersebut, lanjut dia, petani milenial bisa menciptakan produktivitas yang baik dengan hasil pertanian berkualitas.
"Yang kerja anak muda dan menggunakan mekanisasi. Hari ini kita sudah melihat Grobogan saja panennya sudah raya, sudah panen raya. Jadi stoknya mulai banyak. Kalau stoknya sudah banyak, distribusi kami percepat, maka stabilisasi harga akan terjadi," ujarnya.
Sebagai informasi, jumlah petani milenial di Jateng pada 2019 tercatat sebanyak 975.600 orang atau 33,7 persen dari 2,88 juta petani di Jateng dan sebanyak 57.600 orang di antaranya merupakan lulusan sarjana.
(mdk/ray)