Jaksa ungkap sadapan telepon Marliem, dari Asiong sampai Setnov disebut
Jaksa ungkap sadapan telepon Marliem, dari Asiong sampai Setnov disebut. Setya Novanto kembali terpojok dalam kasus korupsi e-KTP. Hal ini terjadi saat jaksa penuntut umum KPK menampilkan rekaman percakapan Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo dengan Johannes Marliem
Setya Novanto kembali terpojok dalam kasus korupsi e-KTP. Hal ini terjadi saat jaksa penuntut umum KPK menampilkan rekaman percakapan Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo dengan Johannes Marliem, dari PT BiomorfLone Indonesia, penyedia Afis untuk proyek e-KTP.
Dalam percakapan yang dilakukan 5 Januari 2013, Anang dan Johannes Marliem membahas tentang jatah dari proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Setiap orang dalam percakapan di antara Johannes Marliem dan Anang menggunakan inisial, S untuk Sugiharto; terdakwa atas kasus korupsi e-KTP, SN untuk Setya Novanto; O untuk Made Oka Masagung, Asiong untuk Andi Narogong.
"Anda sebut S, SN, ini siapa?" tanya jaksa KPK Abdul Basir kepada Anang saat jadir menjadi saksi untuk terdakwa Andi, Jumat (3/11).
"S kecil itu untuk Sugiharto, SN itu Setya Novanto," ujar Anang.
"Di percakapan itu yang pertama ngomong itu saudara kan jatahnya Asiong itu jatahnya Andi di tempat gue maksudnya di Quadra itu kan sudah dikasih ke SN. Betul ini?" tanya jaksa.
"Iya betul. Bukan saya benar-benar kasih tahu Andi, tapi saya juga kasih tahu ke Marliem kalau saya juga punya beban nih," jawab Anang.
Berikut transkrip percakapan Anang dengan Johannes Marliem
Anang: Si jatahnya si Asiong yang di tempat gua itu kan dikasih ke si S
JM: he eh he eh
Anang: Ah terus gua bilang Asiong yang itukan berdasarkan hitung kan untung Untungan bawa maksudnya sudah begitu sih nggak minta resiko untuk ngereview ya kamu lihat aja buku gus gue sih terbuka kok
JM: Nah makanya saya bilang ujung ujungnya akan bukannya ini lo maksudnya ya pasti kita nggak mau ada yang rugi bukan satu ya kan yang kedua saya bilang kalau memang lalu juga (suara tidak jelas) saya bilang nggak mungkin lah kak even pak Willy nya bohong saya bilang kalau memang saya bilang saya udah pernah bercanda kayak sama pak Anang, pak Anang gua bilang kalau ini nggak baik gua turn off deh ya gua pak Anang udah dia jawabnya saya bilang udah pasrah aja ya chair of off lah saya bilang ngapain gitu lo ya kan nah saya bilang kalau my gut feeling Saya bilang gak mungkin pak Anang world di foto gitu toh ya juga kita secara kontak memang ada saya bilang kan nah ini kan cuma masalahnya masalah cashflow.
Saya bilang gak mungkin pak Anang world di foto gitu toh ya juga kita secara kontak memang ada saya bilang kan nah ini kan cuma masalahnya masalah cashflow
JM: Yang paling penting yang nggak rugi tapi kalau kata dari pak Anang dia juga dapat dari mana mana toh dia nggak rugi ya tapi jangan merugikan orang lain gitu aja maksudnya iya kan?
Anang : Aku tuh nggak pernah tahu gitu loh dia dapat dari mana mana justru aku tuh dapatnya informasi itu dari S sendiri, SN.
JM : Hmm bahwa dia yang.
Anang : Gua udah gua udah cek tuh ada ada gua udah punya intel bilang gitu dia juga mengaku sama gua segini oke lah terus kedua itu tuh printer tuh ada orangnya tuh yang ngambil duitnya dia sih orang di printer kaitannya sih ini orang apa ya printer Fargo sana.
Bahkan dalam percakapan tersebut Anang mengaku pernah bertemu seseorang berinisial S yang dimaknai Johannes Marliem Setya Novanto, di Las Vegas, Amerika Serikat.
Anang: Yang lucunya gua ketemu tuh sama si bos S itu di..
JM: Di mana?
Anang: Di Vegas
JM: Oh di Vegas, iya iya iya. S kecil atau,
Anang: Dulu kan bicara bentar. S gede!
JM: Oh si SN, iya iya iya
Anang: ketemu
JM: Oh lagi jalan