Jalur Pendakian Kerinci dan Danau Gunung Tujuh Kembali Dibuka
Dijelaskan Evarizal, kunjungan wisata di Gunung Kerinci harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Sehingga papan informasi dan pengumuman terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 harus di siapkan di jalur pendakian.
Sejak di tutup pada 18 Maret lalu karena pandemi Covid-19, jalur pendakian Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh saat ini kembali dibuka.
"Secara resmi dari balai besar jalur pendakian sudah di buka pada tanggal 28 September lalu," kata Kepala Resor TNKS Kerinci Utara Evarizal saat di hubungi melalui saluran telepon, dilansir Antara, Kamis (1/10).
-
Apa yang menjadikan Gunung Kerinci begitu terkenal di Jambi? Gunung Kerinci atau biasa disebut dengan Gunung Gadang merupakan gunung tertinggi yang ada di Pulau Sumatra.
-
Apa itu Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
-
Kenapa Gunung Kelam terkenal? Gunung Kelam terkenal dengan tanaman endemik yaitu Kantong Semar dari jenis spesies Nepenthes clipeata.
-
Bagaimana pendaki bisa mencapai puncak Gunung Kerinci yang menantang? Untuk mencapai puncak Indrapura, pendaki harus melewati jalur dengan cara memanjat akar pepohonan dan merangkak.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
Namun saat ini pengelola wisata Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh masih melakukan sejumlah persiapan. Persiapan yang dilakukan terkait dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Dijelaskan Evarizal, kunjungan wisata di Gunung Kerinci harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Sehingga papan informasi dan pengumuman terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 harus di siapkan di jalur pendakian.
"Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, pengunjung khususnya pendaki harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19," kata Evarizal.
Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, maka terdapat sejumlah peraturan yang harus di patuhi oleh pendaki khususnya. Pendaki harus membawa dan menggunakan masker, hand sanitizer dan sabun.
Pengelola wisata juga telah menetapkan sejumlah peraturan yang harus di terapkan selama melakukan kunjungan dan pendakian ke Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh. Diantaranya berbadan sehat yang di tunjukkan dengan suhu badan tidak melebihi 37,3 derajat celcius. Untuk pengunjung Warga Negara Asing (WNA) dan atau pengunjung dari luar provinsi harus menunjukkan surat keterangan bebas (negatif) Covid-19 yang sah dan berlaku.
Selanjutnya pendakian Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh hanya diperbolehkan untuk satu hari atau 'One day trip'. Selain itu, kuota pengunjung Gunung Kerinci di batasi maksimal 43 orang per hari dan untuk pengunjung Danau Gunung Tujuh di batasi 60 orang dalam satu hari.
Dan jika pengunjung tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19 maka pengunjung tidak di izinkan masuk ke objek wisata.
"Jam pelayanan pengunjung di buka dari pukul 07.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB dan untuk informasi kuota pengunjung dapat di lihat di website, facebook dan instagram resmi BBTNKS," kata Evarizal.
(mdk/eko)