Jamin Transparan & Perhatikan Dampak Lingkungan, Pemuda Muhammadiyah Jateng Kerahkan Tenaga Ahli Pelototi Tambang
Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah men-support penuh atas keputusan PP Muhammadiyah yang menerima izin pertambangan dari pemerintah pusat.
Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah memastikan pengelolaan pertambangan yang dilakukan hendaknya menjadi role model agar menjadi percontohan bagi perusahaan tambang lainnya. Itu sebabnya, akan ada tenaga khusus yang mengawasi kegiatan pertambangan.
- PP Muhammadiyah Terima Pengelolaan Tambang, PAN: Wajar karena Ikut Berjuang saat RI Dijajah
- 4 Langkah Muhammadiyah Usai Terima Tawaran Pemerintah Kelola Izin Tambang
- Muhammadiyah Beberkan Sederet Alasan Akhirnya Terima Izin Kelola Tambang
- Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Menko PMK Pastikan Berbagai Kesiapan Telah Dikoordinasikan
Wakil Ketua Bidang ESDM Lingkungan Hidup Pemuda Muhammadiya Jawa Tengah, Agiv Alfan berjanji Muhammadiyah akan transparan dan memperhatikan aspek lingkungan dalam mengelola tambang. Tim itu nantinya berisikan delapan pengurus pusat.
"Maka dengan pengawasan, kerja-kerja tim delapan itu akan tetap dilaporkan. Apalagi Muhammadiyah punya tradisi yang hasilnya tetap disampaikan di pleno. Kita akan kawal bersama. Di PP Pemuda Muhammadiyah juga ada bidang ESDM. Nanti akan ada forum nasional bidang ESDM untuk mengawasi pertambangan," kata Agiv, Jumat (2/8).
Nantinya unsur Pemuda Muhammadiyah juga dilibatkan dalam proses pengawasan kegiatan tambang. Pengawasan bisa dikerjakan dengan melakukan kajian analisa recovery lokasi tambang maupun pengawasan lainnya.
"Kalau anak muda kami libatkan proses pengawalan. Contoh analisa proses recovery tambang seperti apa. Biasanya tambang pasir kan dibiarkan jadi kubangan yang tidak diurus. Maka ini harus ditangani oleh Muhammadiyah. Dan jadi pilot project pengelolaan tambang yang memperhatikan lingkungan supaya jadi contoh bagi perusahaan yang lain," ungkapnya.
Pihaknya yakin bahwa Muhammadiyah tetap bisa mengelola tambang dengan matang karena telah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
"Dari pihak kami tentunya sangat optimis pengurus pusat bisa melakukan IUP tambang dengan matang. Kami punya tenaga ahli yang memadai. Sehingga kami hanya mengawal saja pengelolaan tambang untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, tenaga ahli milik Muhammadiyah tersebar di kampus-kampus yang memiliki jurusan pertambangan dengan jumlah cukup banyak. Ada lima kampus dengan prodi pertambangan yaitu Universitas Muhhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
"Kita sudah punya lima kampus jurusan tambang di lima daerah. Jadi saya yakin janganlan kelola tambang, untuk kelola negara saja kita mampu," jelasnya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, Ghofar Ismail mengatakan secara prinsip pihaknya memberikan support penuh atas keputusan PP Muhammadiyah yang menerima izin pertambangan dari pemerintah pusat.
"Kami tetap prinsipnya pada samina wa athona atas apa yang sudah diputuskan pimpinan pusat dan pimpinan wilayah," kata Ghofar.
Dia yakin dukungan itu diterima Muhammadiyah setelah melakukan kajian-kajian yang mendalam. Terlebih lagi, hasil sudah disampaikan secara spesifik dalam acara konsolidasi nasional di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Dia tak mempersoalkan keputusan menerima izin pertambangan yang menimbulkan pro kontra. Namun pihaknya tidak bisa mengusulkan di mana saja lokasi tambang yang bisa dikelola Muhammadiyah.
"Yang jelas kami ikuti ayahanda dan kiai di pimpinan pusat. Kita dukung, sama-sama memantau dan menyerahkan kepada ahli di bidangnya," tutup Ghofar.