Jangan lupakan Tragedi Rohingya
Pembaca Republika menyalurkan donasi kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar. Ini sebagai pengingat supaya tragedi Rohingya tidak dilupakan begitu saja.
Para pembaca Republika menyalurkan donasi kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar. Dana kemanusiaan dari pembaca dihimpun selama enam bulan. Dana ini akan disalurkan melalui, Dompet Duafa, Baznas, Rumah Zakat, ACT, dan Merci.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menyebutkan, total bantuan yang dititipkan pembaca kepada Republika menembus angka Rp 1.197.000.000. Pihaknya berjanji memonitor dana kemanusiaan tersebut agar benar-benar tersalurkan dan mempunyai nilai manfaat yang besar bagi warga Rohingya.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Kenapa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Di mana para pengungsi Rohingya tersebut diantar oleh warga? Ratusan pengungsi Rohingya yang berlabuh di Dusun Blang Ulam, Gampong Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, diangkut warga menggunakan mobil ke kantor Gubernur Aceh.
-
Apa yang dilakukan warga terhadap pengungsi Rohingya? Ratusan pengungsi Rohingya yang berlabuh di Dusun Blang Ulam, Gampong Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, diangkut warga menggunakan mobil ke kantor Gubernur Aceh.
"Republika akan terus memonitor supaya bantuan yang dititipkan oleh pembaca ini benar-benar sampai dan mempunyai nilai manfaat yang besar untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya," ujar Irfan melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (20/4).
Irfan menjelaskan, bantuan kemanusiaan ini sengaja diberikan baru-baru ini bukan tanpa alasan. Menurutnya saat orang-orang berduyun-duyun memberikan bantuan, tentu pasokan bantuan akan berlebih.
"Nah kita berpikir mungkin nanti tiga empat bulan kemudian euforia ini akan reda, sehingga kita cadangkan kalau orang sudah lupa baru kita berikan untuk menutupi kekurangan," ungkapnya.
Selain itu juga, ini sebagai pengingat supaya tragedi Rohingya tidak dilupakan begitu saja. Meskipun banyak musibah yang juga muncul di sana-sini termasuk di dalam negeri sendiri.
"Jadi kita ingatkan terus melalui event, melalui berita, agar mereka terus dibantu, karena bagaimanapun mereka manusia yang memiliki hak untuk hidup dan diperlakukan selayaknya manusia," ucapnya.
Irfan mengucapakan terima kasih kepada para pembaca Republika atas solidaritasnya dan atas kepercayaannya kepada Republika untuk memberikan bantuan kemanusiaan tersebut.
"Republika berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca yang memberikan kepercayaan kepada Republika. Semoga ini bisa menjadi contoh dalam membantu saudara kita yang kesulitan," kata dia.
Berbicara tentang Rohingya, menurut Direktur Utama PT Republika Media Mandiri (RMM) Agoosh Yoosran, tidak bisa lepas dengan tragedi-tragedi memilukan yang menimpa orang-orangnya. Mereka kata Agoosh bukan saja diusir dari negaranya, Myanmar, namun juga terjadi pembantaian hingga pembunuhan. Maka tidak heran bila kemudian banyak dari mereka yang pontang panting mencari kehidupan di negara-negara lain.
"Atas dasar tragedi kemanusiaan, Republika sebagai koran umat punya tanggung jawab untuk ikut membantu saudara kita yang sekarang sedang mengalami musibah, apalagi seiman," ujarnya.
Bantuan ini kata dia, bukan kali pertama dilakukan oleh Republika. Republika sebelumnya ikut menggalang dana untuk mendirikan rumah sakit di Gaza, mendirikan dompet duafa, kemudian saat tsunami aceh dan tragedi di Filipina Selatan. Hal ini dilakukan karena Republika sebagai media bukan hanya memberitakan berbagai tragedi kemanusiaan tapi juga turut peduli dan memberikan bantuan.
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), M Arifin Purwakananta mengatakan sebagai lembaga yang turut menyalurkan bantuan kemanusiaan Rohingya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca Republika yang turut peduli. Semoga kata Arifin, bantuan dari para pembaca Republika ini dapat memberikan suntikan semangat kembali bagi warga Rohingya yang saat ini tengah mengalami penderitaan yang luar biasa.
"Bantuan dari pembaca Republika ini akan kami salurkan untuk membantu kesehatan di pengungsian. Apalagi ini mendekati Ramadhan kami ingin mereka tetap sehat, dapat beraktivitas sampai ada solusi bagi mereka untuk mendapatkan tempat yang lebih baik," kata Arifin.
Baca juga:
76 Pengungsi Rohingya terdampar di Aceh, 5 orang harus dirawat
Myanmar klaim sudah pulangkan pengungsi Rohingya, Bangladesh bantah ikut terlibat
Satu keluarga pengungsi Rohingya di Bangladesh dipulangkan ke Myanmar
Kamp pengungsi kebakaran, warga Rohingya di India tak punya tempat berteduh
Menteri Myanmar disambut demo warga Rohingya di pengungsian Bangladesh