Jawab cuitan Fahri Hamzah, Kapolda Riau sebut teroris kejahatan luar biasa
Nandang menyebutkan 3 terduga teroris merupakan alumni Universitas Riau yang sengaja menumpang tidur di mess Mapala Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik kampus itu untuk merakit bom.
Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Riau menangkap 3 terduga teroris dari dalam kampus Universitas Riau Sabtu (2/6) siang. Petugas bersenjata lengkap juga mengamankan 4 bom yang akan diledakkan pelaku ke kantor DPR RI dan DPRD Riau.
Namun setelah penggeledahan dan penangkapan itu, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memprotes tugas polisi di kampus negeri tersebut. Dalam cuitannya di Twitter, Fahri menyinggung polisi menggunakan senjata masuk ke dalam kampus.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Kapan Prurigo saat Hamil sering terjadi? Kondisi ini dikatakan dapat terjadi pada trimester kehamilan mana pun. Akan tetapi, prurigo saat hamil sering kali terjadi di trimester kedua dan ketiga hingga menjelang persalinan.
-
Apa yang dipelajari Amir Hamzah saat di Surakarta? Di sana, Amir banyak sekali mempelajari perihal Sastra Timur dan bahasa, seperti Bahasa Jawa, Sanskerta, hingga Arab.
"Pak @jokowi, INI JANGAN DIBIARKAN, KALAU SENJATA LARAS PANJANG SUDAH MASUK KAMPUS, KITA TELAH KEMBALI KE ZAMAN BATU! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktifis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!!," tulis Fahri menanggapi berita terkait penggeledahan di Universitas Riau.
Menanggapi cuitan Fahri, Kapolda Riau Irjen Nandang menyebutkan, teroris bukan kejahatan biasa, untuk menangkap pelaku meskipun di dalam kampus, mesti hati-hati dan menggunakan senjata.
"Kenapa kami menggunakan senjata ke kampus karena teroris itu merupakan extra ordinary crime, penindakannya juga secara khusus," ujar Kapolda Riau Irjen Nandang.
Nandang menyebutkan 3 terduga teroris merupakan alumni Universitas Riau yang sengaja menumpang tidur di mess Mapala Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik kampus itu untuk merakit bom. Ada 4 bom yang telah selesai dirakit oleh pelaku.
"Terduga teroris ada 3, inisial Z, K dan B. Yang merakit bom inisial Z alumni jurusan Pariwisata Universitas Riau, yang dua lagi membantunya. Mereka rencanakan meledakkan bom di Kantor DPR RI dan DPRD Riau," kata Nandang.
Terkait penangkapan terduga teroris di lingkungan Universitas Riau (Unri), Rektor Unri, Aras Mulyadi mengucapkan rasa terima kasih kepada kepolisian. Aras menyebutkan, beruntung polisi menangkap ketiga alumninya. Jika terlambat, kantor legislatif bakal meledak, karena tujuan pelaku teror ditargetkan ke sana.
"Atas nama pimpinan, kami ucapkan terima kasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang sudah mengungkapnya sebelum (bom) ini meledak," ujar Aras Mulyadi, saat konferensi pers bersama Kapolda Riau Irjen Nandang, Sabtu (2/6) malam.
Aras memuji kinerja Densus 88 Anti-Teror dan Polda Riau, karena cepat dalam bertindak dengan menggagalkan rencana pelaku teroris untuk peledakan bom di kantor DPR RI dan DPRD Riau.
Aras juga mengutuk rencana aksi ketiga alumni mahasiswanya yang diduga terlibat teroris itu. Dia juga sangat menyayangkan, kampus yang dia pimpin digunakan untuk merakit bom.
"Kami sangat menyayangkan, ini jelas tindakan yang tidak diperbolehkan. Selama ini tidak ada hal mencurigakan, apalagi mengarah ke aksi teroris. Kami sangat mengutuk kegiatan yang dilakukan, apalagi mengarah ke rencana peledakan bom," katanya.
Aras menyerahkan sepenuhnya penindakan hukum dan upaya penyidikan di kampus negeri tersebut. Bahkan Aras tidak keberatan atas penggeledahan oleh tim Densus 88 ke kampus Unri.
(mdk/ded)