Jelang 20 tahun reformasi, PDIP temui Yenny Wahid bahas kebangsaan
Jelang 20 Tahun reformasi, PDIP temui Yenny Wahid bahas kebangsaan. Hasto menuturkan PDI Perjuangan banyak belajar dari The Wahid Institute tentang bagaimana cara menghadapi persoalan kebangsaan dengan tentang menjaga persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Jajaran DPP PDI Perjuangan yang dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto bersilaturahmi ke kantor The Wahid Institute, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, jajaran DPP PDI Perjuangan dan The Wahid Institute yang dipimpin Direktur Eksekutif Yenny Wahid membahas masalah-masalah yang masih melanda Indonesia pasca 20 tahun reformasi.
"Ini kan menjelang 20 tahun reformasi. Kita ketahui perjuangan Gus Dur bersama Ibu Megawati saat itu dalam menegakkan demokrasi untuk mendorong agar rakyat punya kedaulatan politik menghadapi pemerintahan yang otoriter dan itulah yang tercatat dalam sejarah," kata Hasto di kantor The Wahid Institute, Senin (5/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Kepala BPIP, Prof Yudian Wahyudi, di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
Selain Hasto, jajaran DPP PDI Perjuangan yang hadir adalah Ketua DPP Andreas Pareira, Wiryanti Sukamdani, Sri Rahayu, dan sejumlah pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Hasto melanjutkan, kunjungan pengurus DPP PDI Perjuangan merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya saat Yenny Wahid bertandang ke Kantor DPP PDI Perjuangan beberapa waktu lalu.
"Beliau (Yenny) memaparkan persoalan kebangsaan sehingga kunjungan kami ke sini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang sudah dilakukan sebelumnya," ujarnya.
Usai pertemuan, Hasto menuturkan PDI Perjuangan banyak belajar dari The Wahid Institute tentang bagaimana cara menghadapi persoalan kebangsaan dengan tentang menjaga persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
"Kami banyak belajar tentang pembinaan komunitas desa-desa damai, koperasi damai, rumah tangga damai dan masukan-masukan terhadap nilai-nilai kebangsaan serta Pancasila," jelasnya.
Sementara itu, Yenny mengungkapkan dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan kekeluargaan tersebut, dia dan Hasto membahas masalah kebangsaan hingga soal kuliner nusantara.
"Pak Hasto menyampaikan masalah kuliner nusantara yang menguatkan kembali local wisdom dan makin menguatkan kebagsaan kita. Kami sangat menghargai hal itu," tuturnya.
Selain itu, kata dia, The Wahid Institute dan PDI Perjuangan juga sudah berkomitmen untuk mencari solusi masalah kebangsaan terhadap ancaman paham ideologi bangsa yang beberapa tahun terakhir terus berkembang. Komitmen yang dibangun tersebut didasari hasil penelitian The Wahid Institute.
"Mas Hasto mempunyai kesadaran sama dalam permasalahan bangsa yang ada saat ini. Perjalanan bangsa ke depan dalam membangun nilai toleransi sangat penting demi menjaga stabilitas negara," ungkapnya.
Pada pertemuan tersebut ada hal yang menarik dilakukan Sekjen PDI Perjuangan tersebut. Hasto khusus membawa makanan kuliner nusantara, yakni soto segar dan kue yang dibuat sendiri oleh istrinya, Maria Stefani Ekowati.
"Soto itu kan populer, di Kudus ada, di Lamongan juga ada, di Solo juga khas. Yang ini kami sajikan ini soto Solo segar, kuahnya bening dan ayamnya kampung. Pak Hasto minta khusus, kalau ada acara itu, minta disajikan, kalau soto itu khas lokal. Satu selain rasa juga menambah wawasan nusantara," ungkap Maria yang juga hadir di acara.
Istri Sekjen PDIP ini pun juga menuturkan, memiliki Warung Soto Segar yang terletak di Bekasi. "Tepatnya di Narogong, depan Yonif," kata Maria.
(mdk/eko)