Jelang Lebaran, harga daging sapi di Gunung Kidul tembus Rp 130 ribu
Pedagang mengaku mengalami penurunan jumlah pendapatan hingga 50 persen lebih.
Harga daging sapi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu menembus Rp 130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Salah seorang pedagang daging sapi Pasar Argosari Gunung Kidul, Ana Novita mengatakan, harga daging sapi sudah menembus angka Rp 130 ribu setiap kilogram.
"Kenaikan ini sebenarnya mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Harga daging sapi naik dari sebelumnya Rp 120 ribu setiap kilogram," kata Ana seperti dilansir dari Antara, Minggu (3/7).
Semenjak harga daging sapi mengalami kenaikan, pedagang mengaku mengalami penurunan jumlah pendapatan hingga 50 persen lebih.
"Saat ini paling banyak laku 5-8 kilogram setiap harinya. Biasanya bisa menjual 10 kilogram lebih kecuali sudah langganan," jelasnya.
Pedagang daging sapi lain, Tri Widarti mengaku kenaikan harga daging sapi terjadi karena mahalnya harga sapi hidup yang ada. Terlebih tidak adanya organisasi antarpedagang, sehingga persaingan harga bisa terjadi dengan mudah.
"Harga seekor sapi sekarang tembus Rp 14 jutaan lebih," ungkapnya.
Ia mengatakan tidak adanya operasi daging murah mengakibatkan harga daging sapi terus menaik. "Setahu saya di Pasar Argosari tidak ada pasar daging murah," terangnya.
Disinggung mengenai progam sapi dan atau daging impor, Tri mengaku mendengar program tersebut, hanya saja sampai saat ini pihaknya masih menunggu realisasi program tersebut.
"Sampai saat ini impor daging tidak sampai ke Gunung Kidul," keluhnya.
Tri berharap keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Kalau dibiarkan terus menerus bukan tidak mungkin para pedagang bisa bangkrut karena kurangnya pembeli.
"Kami hanya bisa pasrah akan kondisi yang ada," tuturnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Gunung Kidul Hidayat tidak menampik bahwa harga daging sapi di Gunung Kidul masih tinggi. Menurutnya harga daging sapi di Gunung Kidul merupakan yang tertinggi di DIY.
"Kami terus lakukan sejumlah cara agar daging bisa turun," kata dia.
Baca juga:
Jelang lebaran, harga daging di Banyumas tembus Rp 150 ribu per kg
Daging beku masuk pasar, mentan sebut tak pernah ada dalam 70 tahun
Menteri Amran: harga daging sudah turun ke Rp 80.000 tapi belum rata
Amran ancam cabut izin importir jika pura-pura jual daging murah
Sidak 3 pasar, Amran senang harga daging sapi sudah Rp 85.000 per kg
Ratusan ibu-ibu padati bazar daging di Cilincing
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
-
Kenapa Jambal Roti harganya lebih mahal dari daging sapi? Mahalnya harga ikan asin Jambal Roti ini juga terkait proses pengasinannya yang terbilang lama, dan rasanya yang lezat dengan tingginya peminat.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Sapi Lada Hitam banyak dijual di tempat makan? Bahkan, sapi lada hitam banyak dijual di tempat makan hingga restoran.