Jelang pensiun, Waseso serahkan rekomendasi calon Kepala BNN ke Jokowi
Selanjutnya, kata Waseso, seorang Kepala BNN haruslah yang mengetahui peta jaringan peredaran narkotika baik di dalam maupun luar negeri. "Kalau normal-normal saja ngga bisa. Kita menghadapi manusia-manusia yang punya karakter luar biasa dan perasaannya juga melebihi binatang," lanjutnya.
Tidak lama lagi, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso akan purna tugas dari institusi Polri. Ia mengaku sudah menyerahkan kriteria seorang Kepala BNN yang ideal.
Rekomendasi yang ia serahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), meliputi seorang Kepala BNN harus berintegritas tinggi, profesional, komitmen dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Dia punya mental yang baik. Profesional karena dia harus tahu masalah narkotik. Jadi kalau orang zero dari narkotik, nggak mungkin bisa bekerja di sini," kata Waseso usai meresmikan Gedung Pusat Laboratorium Narkotika di Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (22/2).
Selanjutnya, kata Waseso, seorang Kepala BNN haruslah yang mengetahui peta jaringan peredaran narkotika baik di dalam maupun luar negeri. "Kalau normal-normal saja ngga bisa. Kita menghadapi manusia-manusia yang punya karakter luar biasa dan perasaannya juga melebihi binatang," lanjutnya.
Di samping itu, Waseso juga berpesan kepada siapapun calon penggantinya agar tetap menjaga hubungan baik kepada sejumlah stakeholder, seperti TNI, Polri, Bea Cukai, dan Pusat Pelaporan dan Analysis Keuangan (PPATK).
"Kalau tanpa mereka mana mungkin kita bisa mengungkap semua itu," ujar Waseso seperti diberitakan Liputan6.com.
Karena itu, dia berharap penggantinya kelak memiliki integritas yang baik dan profesional.
"Kalau tidak punya integritas, saya yakin tidak akan bisa bekerja dengan baik pula. Ini satu jaringan. Luar biasa ini," tegasnya.
Ia pun, meminta kepada awak media agar bertanya langsung kepada Jokowi ihwal penggantinya. "Tanya atuh sama Presiden," singkatnya.
(mdk/rhm)