Jelang Ramadan, Khofifah Pastikan Stok Bahan Pangan di Jatim Aman
Menurutnya, kondisi stok pangan yang cukup tersebut didukung oleh upaya penyerapan padi dan beras milik petani oleh Bulog. Pihaknya telah meminta Bulog untuk maksimal dalam menyerap beras petani sehingga normalisasi dan stabilisasi harga dapat terjamin.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan, stok bahan pangan di wilayahnya aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2021.
"Sekarang ini beras kita, sembako kita, semua dalam keadaan sangat cukup," kata Khofifah saat melakukan kunjungan ke gudang beras dan padi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulya Asri di Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jatim, Senin (5/4).
-
Bagaimana Khofifah Indar Parawansa mendapatkan dukungan? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani untuk menyambut bulan Ramadan? Artis cantik itu baru saja melakukan sesi pemotretan keluarga sebagai persiapan menyambut bulan puasa. Nia membagikan serangkaian hasil pemotretan tersebut melalui Insta Story.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Kenapa ucapan menyambut Ramadhan penting? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa bacaan niat puasa Arafah dan qadha Ramadhan? Untuk Puasa Qadha Ramadhan:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk mengqadha puasa wajib bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala." Untuk Puasa Arafah:نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَىNawaitu shouma arafata sunnatan lillahi Ta'aalaa.Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala."
Menurutnya, kondisi stok pangan yang cukup tersebut didukung oleh upaya penyerapan padi dan beras milik petani oleh Bulog. Pihaknya telah meminta Bulog untuk maksimal dalam menyerap beras petani sehingga normalisasi dan stabilisasi harga dapat terjamin.
"Kalau kita segera melakukan penyerapan beras, lalu ada normalisasi dan stabilisasi harga, maka menjelang Ramadhan dan lebaran kita bisa menikmati harga yang lebih baik dari sekarang ini," jelasnya.
Khofifah menjelaskan, selain stok yang aman, harga-harga sejumlah bahan pangan juga tergolong stabil. Pihaknya tidak menampik akan ada kenaikan harga saat Ramadhan dan lebaran karena tingginya permintaan. Namun, kenaikan harga tersebut dinilai masih dalam batas normal.
"Untuk harga-harga, yang lain dalam kondisi stabil. Kecuali memang cabai yang masih di atas sedikit rata-rata. Kemudian telur sedikit di bawah HET dan beras di bawah HET," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dia memastikan beras tidak akan mengalami kenaikan harga signifikan menyusul saat ini sejumlah wilayah di Jatim sudah mulai panen raya. Seperti di Bojonegoro, Lamongan, dan juga Ngawi yang merupakan daerah lumbung.
Sementara, dalam kunjungannya di Ngawi, Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut juga menyempatkan berdialog dengan petani setempat terkait hasil panen pada musim tanam pertama tahun 2021.
Dalam dialog tersebut petani berharap agar harga beras dan gabah tidak anjlok, terlebih saat musim panen tiba.
Seperti diketahui, sektor pertanian telah menjadi andalan di Kabupaten Ngawi hingga menjadikan daerah tersebut menjadi lumbung padi kedua di tingkat Jatim setelah Lamongan dan nomor 6 di tingkat nasional.
Data Dinas Pertanian mencatat, produksi padi petani terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2018 produksi gabah kering panen (GKP) Ngawi mencapai 746 ribu ton dengan luas tanam 137 ribu hektare.
Kemudian di tahun 2019, produksi padi naik menjadi 777 ribu ton dan pada tahun 2020 naik menjadi 829 ribu ton. Adapun peningkatan produksi padi tersebut didukung oleh adanya anomali cuaca, sehingga lebih banyak curah hujan.
Baca juga:
Surplus Beras Sejak 2016, Kalsel Jadi Penyangga Pangan Nasional
Bos Bulog Soal Tak Impor Beras Sejak 2018: Kalau Ada Impor, Itu Swasta
Bulog Target Serap 1,4 Juta Ton Beras Petani Hingga Juni 2021
Budi Waseso: Bulog Telah Serap 200 Ribu Ton Beras Petani
Cari Untung dari Impor Beras
Waswas Wacana Impor Beras