Jelang Ramadan, warung remang di pesisir pantai Bengkulu di bongkar
Petugas menemukan minuman keras jenis tuak, sampai bangkai hewan disinyalir campuran tuak, serta kondom bekas pakai.
Pemerintah Kota Bengkulu, menjelang memasuki Ramadhan 1437 Hijriah ini membongkar sejumlah warung yang dijadikan tempat layaknya bar dan bisnis prostitusi yang biasa dikenal dengan warung remang-remang. Warung itu kebanyakan berada di sepanjang pantai lokasi wisata setempat.
"Kita bukan melarang beroperasi di bulan puasa, tetapi melarang kegiatan itu ada di Bengkulu, oleh karena itu kita bongkar," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Jumat (3/6).
-
Siapa yang sering mengalami peradangan prostat? Pada pria dengan rentang usia 30–40 tahun, masalah umum yang sering dihadapi terkait dengan prostat adalah prostatitis, yang merupakan kondisi peradangan pada prostat.
-
Siapa yang berisiko terkena radang prostat? Faktor risiko untuk infeksi bakteri radang prostat adalah perilaku seks berisiko, seperti hubungan seks tanpa pengaman, serta kondisi medis lainnya yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah, yang juga dikenal sebagai suami Beby Tsabina, adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024.
-
Kenapa Ganjar Pranowo merasa rakyat sering sakit hati? Maka insyaallah Ganjar-Mahfud akan membawa amanah ini, agar kita lagi-lagi saya ceritakan sering kali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara seringkali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat,
-
Apa kesalahan yang dilakukan Riza Patria? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi. Padahal, Prabowo Subianto kini sudah berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
Helmi mengaku telah memerintahkan satuan polisi pamong praja agar segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, untuk membersihkan semua lapak-lapak atau warung itu sebelum kegiatan maksiat menjamur di Kota Bengkulu.
"Dari penelusuran, ditemukan minuman keras, juga tuak, sampai bangkai hewan yang disinyalir campuran tuak, serta kondom bekas di warung-warung itu," tandasnya.
Warung remang-ramang ini, kata Helmi, juga bertebaran di sepanjang destinasi pantai, selain maksiat, mereka juga merusak keindahan pariwisata Bengkulu.
"Dinas Pariwisata harus bertindak tegas untuk ini, saya mau ini segera bersih," paparnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Provinsi Bengkulu meminta pemerintah daerah agar menertibkan peredaran minuman keras atau miras menjelang bulan Puasa Ramadhan 1437 Hijriah.
Wakil Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Zulkarnain Dali mengatakan, peredaran minuman beralkohol yang tidak terkontrol bisa mengganggu umat Muslim dalam menunaikan ibadah puasa.
"Kalau mereka mabuk di jalanan, contohnya saat masyarakat melaksanakan salat tarawih di masjid, itu kan mengganggu, masyarakat cemas mau pulang pergi ke masjid," kata Zulkarnain.
Menurutnya, hal ini terkait dengan ada anak di bawah umur bernama Y (12) diperkosa dan meninggal dunia akibat pemerkosa mengkonsumsi minuman keras.
"Masyarakat juga akan resah kalau miras masih banyak beredar," imbuh Zulkarnain seperti dilansir Antara.
Pemerintah daerah, menurut dia, hendaknya melakukan pembatasan penjualan minuman beralkohol, dan seharusnya minuman yang merusak kesehatan itu tidak mudah diperjualbelikan.
Selain itu, MUI juga sepakat pemerintah daerah di Bengkulu menertibkan warung remang-remang atau warung yang biasa dijadikan sejumlah orang untuk mengkonsumsi minuman keras dan berbagai kegiatan maksiat lainnya.
(mdk/cob)