Jemaat HKBP Medan demo minta pendeta dicopot
Saat ini ada dua kubu jemaat di Gereja HKBP Nommensen Pulo Brayan. Keduanya mendukung pendeta yang berbeda.
Seratusan jemaat gereja HKBP Nommensen Pulo Brayan Medan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Praeses (Pimpinan Distrik Medan-Aceh) HKBP di Jalan Uskup Agung Sugiopranoto, Medan, Kamis (23/8). Mereka menuntut agar pendeta yang sekarang memimpin gereja itu segera diganti.
Para pengunjuk rasa juga meminta agar Pdt Togar Parlin Purba segera dilantik, sesuai SK Ephorus HKBP.
"Kami tidak ingin dipimpin pendeta pemecah belah. Seharusnya jadi pelayan bukan tukang pukul. Kami ingin melaksanakan kebaktian dengan damai," kata A Manullang, pimpinan aksi.
Dalam aksinya, jemaat gereja HKBP Pulo Brayan membawa spanduk dan poster yang isinya meminta Praeses segera mencopot Pendeta Petrus MH Simangunsong. Mereka juga menuding sang pendeta telah melakukan berbagai penyimpangan di gereja dengan jumlah jemaat mencapai 850 KK itu.
Menurut A Manullang, Pendeta Petrus MH Simangunsong bahkan telah menskors 24 sintua karena menolak tunduk kepadanya.
"Sebenarnya jumlah kami 31 dari 42 sintua di Gereja HKBP Nommensen Pulo Brayan, tapi yang terdata beliau hanya 24 orang karena cuma kami yang tanda-tangani laporan ke praeses beberapa waktu lalu," ujar pria yang juga sintua ini.
A Manullang mengakui saat ini ada dua kubu jemaat di Gereja HKBP Nommensen Pulo Brayan. Namun, dia mengklaim jumlah pendukung Pendeta Togar Parlin Purba lebih banyak. "Kemarin waktu mau pelantikan Pendeta TP Purba, sesuai SK Ephorus, mereka menghalangi. Tapi sebagian besar massanya entah dari mana, bukan jemaat di sana," ujarnya.