Tiga Penyakit Ini Paling Banyak Diderita Jemaah Haji Indonesia
Pelayanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah pada gelombang I kedatangan jemaah memasuki tahap akhir. Berdasarkan data KKHI Madinah, ada 3 penyakit yang paling banyak diderita jemaah haji Indonesia saat di Tanah Suci, antara lain hipertensi, diabetes miletus dan jantung.
"Yang rawat jalan banyak hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung," kata Kepala KKHI Madinah, Karmijono saat ditemui Media Center Haji di KKHI Madinah, Kamis (30/5).
Karmijono mencatat paling banyak dalam sehari ada 60 jemaah haji yang mendapatkan pelayanan rawat jalan.
Mereka mendapatkan pantauan khusus dari tim medis KKHI Madinah selama dalam perawatan.
"Jika membaik dalam setengah hari kita kembalikan ke tempat menginapnya," jelas Karmijono.
Karmijono menjelaskan banyaknya jemaah haji dengan riwayat penyakit tersebut tidak terlepas dari perubahan gaya hidup. Sebelum era 80-an, orang Indonesia cenderung mengkonsumsi makanan sehat.
"Karena pergeseran pola hidup. Sebelum tahun 80 makanan cenderung sehat, biasanya masak, namun setelah tahun 80 dibombardir fast food," ujar Karmijono.
berita untuk kamu.
Dulu lanjut Karmijono, penderita penyakit jantung berusia 89 tahun. Sementara saat ini penderita penyakit jantung usianya menjelang 40 tahun.
"Dulu, di 89 baru menderita jantung, sekarang 45 ke atas sudah ada yang jantung. Bahkan kenyataannya banyak kasus usia lebih muda seperti 40 bahkan 36 tahun ada yang sudah stroke," beber Karmijono.
Padahal untuk bisa terhindar dari penyakit berisiko tersebut, hanya perlu menjalani pola hidup sehat.
Berdasarkan data KKHI, pada hari Rabu (29/5), sebanyak enam jemaah dievakuasi ke Makkah. Sehingga tinggal tiga jemaah haji yang sedang menjalani perawatan di KKHI Madinah.
"Tiga jemaah haji yang masih dirawat di KKHI Madinah dan 39 jemaah di Rumah Sakit Arab Saudi," terang Karmijono.
Sementara itu, sebanyak 39 sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi ada 39 jemaah. Mereka tersebar di sejumlah rumah sakit.
Antara lain RS King Salman 9 jemaah, King Fahd 14 jemaah, Rumah Sakit Hamid Sulieman 4, Al Hayat 3, Saudi Jerman 3, Miqat dan Al Haram masing-masing 1 jemaah.
- Anisyah Al Faqir
Jemaah haji yang memiliki penyakit penyerta diminta untuk selalu bawa obat-obatan
Baca SelengkapnyaIde awal pendirian klinik karena melihat jemaah haji memerlukan perawatan di masing-masing sektor.
Baca SelengkapnyaJemaah haji khusus tahun ini dikelola oleh empat konsorsium Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyaknya stok obat tersebut telah memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhan obat yang diperlukan jemaah haji.
Baca SelengkapnyaJemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan sebanyak 234 haji Indonesia wafat di Arab Saudi
Baca SelengkapnyaKlinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Mekkah menyiapkan 4 tim tenaga kesehatan yang akan bertugas melayani jemaah saat puncak ibadah haji.
Baca SelengkapnyaKemenag mengatakan kuota nasional jemaah haji reguler tahun 2024 sebanyak 241.000 sudah terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSetiap jemaah akan mendapatkan layanan katering 3 kali dalam sehari.
Baca Selengkapnya