Jembatan Cisomang diperbaiki, distribusi barang gunakan kereta api
Masih dalam perbaikannya Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi kilometer 100, berdampak langsung pada pendistribusian barang. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik menyebut PT KAI sudah menyediakan enam perjalanan setiap harinya untuk mendistribusikan barang lewat moda transportasi kereta api.
Masih dalam perbaikannya Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi kilometer 100, berdampak langsung pada pendistribusian barang. Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik menyebut PT KAI sudah menyediakan enam perjalanan setiap harinya untuk mendistribusikan barang lewat moda transportasi kereta api.
"Moda angkutan barang, mungkin bisa ke kereta api. Ada enam keberangkatan yang disiapkan. Nanti bisa diangkut di Cikarang dan dibawa di peti kemas sana," kata Dedi Taufik saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (29/12).
Saat ini truk dengan beban berat atau masuk golongan kendaraan II sampai IV tidak bisa melintas Purbaleunyi khususnya ke Jembatan Cisomang. Manajemen arus lalu lintas diberlakukan jajaran kepolisian di mana kendaraan datang dari arah Jakarta untuk keluar di Dawuan, Sadang dan Jatiluhur.
"Dikeluarkan ke arteri jalan nasional sana," ungkapnya. Begitupun sebaliknya di mana kendaraan yang datang dari Bandung dibuang di Padalarang atau Cikamuning.
Untuk meminimalisir menumpuknya kendaraan di jalur arteri, sedangkan ruas yang tidak begitu besar, Dishub Jabar memberikan alternatif tersebut bagi pengusaha yang sebelumnya biasa menggunakan jalur Purbaleunyi itu. Dia menuturkan, dalam satu perjalanan kereta api, 16 kontainer siap mengangkut kebutuhan distribusi dan logistik dengan jumlah besar.
"Jadi per hari bisa enam kereta api rangkaiannya dengan 16 kontainer. Dan PT KAI sudah siap perpindahan moda tersebut. Kalau dari Bandung bisa dari Gedebage," terangnya.
Jembatan Cisomang yang berada di tapal batas Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Purwakarta memang masih dalam perbaikan akibat adanya pergeseran sepanjang 57 cm. Untuk menjaga kestabilan struktur jalan, kendaraan yang bisa melintas harus dibatasi.
"Supaya Cisomang ini tetap terjaga kestabilan strukturnya. Karena kendaraan (minibus) yang melintas juga kecepatannya harus di atas 50 (kilometer/jam). Supaya dia tetap terjaga strukturnya," paparnya.