Jenazah Warga Singapura Tenggelam di Banten Diserahkan ke Keluarga
Akhirnya jenazah telah diserahterimakan kepada keluarga yang diwakili pihak Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia bertempat di RS Polri Kramat Jati pada pukul 10.00 WIB.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menyerahkan jenazah warga Singapura yang tewas tenggelam di perairan Banten, Minggu (11/4) kepada keluarganya. Jenazah diserahkan melalui Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia, Rabu (4/12) siang.
"Korban teridentifikasi atas nama Wan Bzng Yang. Jenazah berhasil kita kenali setelah dilakukan otopsi sebulan lebih di RS Polri," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Polisi Edy Purnomo di Jakarta.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Kondisi Jenazah Rusak
RS Polri telah menerima kiriman jenazah korban pada 11 Oktober 2019 dalam kondisi sudah rusak. Petugas sulit mengenali ciri-ciri korban.
Saat itu, satu-satunya petunjuk bahwa jenazah merupakan WNA yang tenggelam di perairan Pulau Sangiang, Serang, Banten, adalah pakaian selam warna hitam yang dikenakan.
Jenazah ditangani oleh Tim Medis dari Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri dengan menelusuri identitas korban melalui informasi fisik yang dihimpun selama proses autopsi.
"Proses autopsi berjalan agak lama karena jenazahnya terendam di air laut beberapa hari dan banyak terkontaminasi air laut yang merusak sampel DNA," katanya.
Tim DVI mengambil beberapa kali sampel mulai dari daging, rambut sampai tulang untuk mengetahui DNA korban. Setelah DNA dan jasad korban didapat, petugas masih kesulitan mencari data pembanding sebab keberadaan keluarga belum diketahui.
Selanjutnya petugas berupaya membuat sketsa wajah korban, namun terkendala fisik wajah yang sudah membengkak dan rusak.
"Jadi pengambilan DNA ini agak lama terutama pembandingnya. Karena keluarga di Singapura dan tinggal di Singapura," ujar Edi.
Koordinasi dengan Kedubes Singapura
Pihaknya pun berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura melalui jaringan Interpol.
"Setelah diketahui keluarganya, kendala selanjutnya adalah mengambil sampel DNA posmortem dan menunggu DNA antemortem datang dari luar negeri. Itu yang membuat prosesnya lama," katanya. Seperti diberitakan Antara.
Akhirnya jenazah telah diserahterimakan kepada keluarga yang diwakili pihak Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia bertempat di RS Polri Kramat Jati pada pukul 10.00 WIB.
(mdk/gil)