Jenderal Andika Sebut Tak Ada Baku Tembak saat Prajurit TNI Diserang di Maybrat
Andika menjelaskan, insiden itu terjadi saat Bupati Maybrat meminta personel TNI untuk membantu memperbaiki jembatan yang rusak. Jembatan tersebut merupakan akses vital untuk menghubungkan wilayah Kisor dengan Aifat Timur, Aifat Timur Jauh, Aifat Selatan, dan daerah lainnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara terkait serangan kelompok bersenjata yang menggugurkan seorang prajurit gugur dan empat luka di kawasan Kampung Fankario dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1) pagi. Andika mengatakan, serangan itu murni sepihak dilakukan kelompok bersenjata tanpa ada baku tembak dengan prajurit TNI.
"Jadi yang insiden kemarin itu bukan kontak tembak. Itu murni tindakan kekerasan sepihak yang dilakukan terhadap prajurit kami," kata Andika usai meneken surat keputusan bersama dengan Ketua Mahkamah Agung, Jumat (21/1).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Andika menjelaskan, insiden itu terjadi saat Bupati Maybrat meminta personel TNI untuk membantu memperbaiki jembatan yang rusak. Jembatan tersebut merupakan akses vital untuk menghubungkan wilayah Kisor dengan Aifat Timur, Aifat Timur Jauh, Aifat Selatan, dan daerah lainnya.
Saat itu, kata Andika, terdapat dua jembatan yang rusak dan diminta untuk segera diperbaiki. Saat prajurit TNI ikut membantu perbaikan jembatan diserang kelompok bersenjata.
"Permintaan dari Bupati Maybrat secara official tanggal 10 Januari kemarin tapi secara tidak resmi itu sudah mulai disampaikan sejak mulai Desember," kata dia.
Andika mengatakan bahwa lokasi serangan yang diterima prajurit sama dengan kejadian penyerangan pada September tahun 2021. Pihak TNI masih memburu pelaku penyerangan tersebut.
"September tahun lalu tanggal 2 itu kan 4 prajurit kami tewas diserang dianiaya sampai mereka tewas," ujar Andika.
Penembakan Prajurit di Maybrat Tak Kurangi Semangat Melayani Warga
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengutuk keras penyerangan terhadap lima personel TNI di kawasan Kampung Fankario dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1) pagi. Cantiasa menegaskan insiden yang menggugurkan seorang prajurit itu tak mengurangi semangat TNI mengawal masyarakat di Papua Barat.
"Insiden di Maybrat, tidak mengurangi semangat TNI untuk tetap melayani masyarakat, terlebih masyarakat di Papua Barat," kata Cantiasa dalam keterangan tertulis .
Cantiasa mengatakan, TNI dan keluarga korban mengecam insiden tidak manusiawi yang terjadi Maybrat. Dia mengutuk keras penembakan terhadap prajurit TNI yang hendak membantu masyarakat guna perbaikan jembatan di Kampung Faan Kahria dan Kampung Kama, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
"Pangdam Kasuari Mayjen TNI. I Nyoman, mengutuk insiden penembakan itu, dikala TNI mau membantu masyarakat dalam memperbaiki jembatan yang rusak," kata dia.
TPNPB-OPM Akui Serang Aparat di Maybrat Tewaskan 1 Prajurit TNI
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim jadi pihak bertanggung jawab atas serangan terhadap lima personel TNI di kawasan Kampung Fankario dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Peristiwa itu terjadi Kamis (20/1) pagi.
Jubir Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan bahwa serangan itu dilakukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya kepada personel TNI yang tengah memperbaiki jembatan, dan satu diantaranya tewas tertembak.
"Mereka telah serang pasukan teroris yaitu TNI Polri di jembatan saat perbaikan jembatan dan berhasil tembak mati seorang anggota TNI dan melukai seorang," kata Sebby dalam keterangannya, Kamis (20/1).
Sebby mengatakan bahwa serangan telah dilakukan pukul 07.00 Wit pagi waktu Sorong, Papua. Dimana baku tembak antara pasukan terjadi di area jembatan kali AIFUF, tepat di tempat perbatasan kampung Kamat dan Kampung Faan Kahrio distrik Aifat Timur tengah, Kabupaten Maybrat.
"Serangan telah dilakukan atas perintah oleh Pimpinan Panglima Denny Moos dan Wakil Panglima Kodap IV Sorong Raya, Brigjen Zakarias Fatem," ujarnya.
Sedangkan untuk yang memimpin serangan itu, adalah Komandan Operasi Kodap IV Sorong Raya Major Arnoldus Jansen Kocu beserta pasukannya dari batalyon Kamudan dan Batalyon Buaya.
(mdk/gil)