Jenderal Bintang Dua Ungkap Kondisi Terkini Pilot Susi Air Disandera KKB

Terhitung sejak 7 Februari 2023 silam, Pilot Susi Air, berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Merthens (37),
disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, hingga bulan September 2023 ini, bagaimana keadaan dan kabar dari nasib pilot tersebut.

Terkait hal itu, dua jenderal di Papua, baik Pangdam/XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, maupun Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, angkat suara soal kabar dari pilot tersebut.

Penyanderaan tersebut bermula ketika pesawat yang diterbangkan Philips Mark Merthens tiba di Bandara Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah, pada Selasa, 7 Februari 2023, langsung disabotase oleh Egianus Kogoya bersama kelompoknya.

Di saat itulah Kapten Philips Mark Merthens disandera, dan pesawat yang ditebangkannya pun dibakar kelompok Egianus Kogoya.

Pasca penyanderaan tersebut, pihak keamanan baik TNI-Polri di Papua terus dan telah melakukan berbagai upaya untuk pembebasan Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Pangdam/XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, kondisi Philip hingga saat ini baik-baik saja.

"Sampai saat ini kondisi Pilot Susi Air itu baik, mereka KKB jaga pilot dengan baik. Sehingga tidak ada masalah," 

kata Mayjen TNI Izak Pangemanan, Sabtu (7/10).

merdeka.com

Pangdam menegaskan, TNI-Polri masih mengupayakan negosiasi dengan KKB untuk proses pembebasan Pilot Susi Ar.

"Dia Pilot Susi Air disandera di wilayah Pegunungan Papua. Dan Pilot masih ada di hutan sana dengan kelompok Egianus, kita terus mengedepankan negosiasi," ungkap Pangdam/XVII Cenderawasih.

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri mengatakan, Presiden Jokowi saat berkunjung ke Jayapura, Papua, beberapa waktu lalu. 

Telah membahas terkait upaya pembebasan Kapten Philips Mark Merthens (37), yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Bapak Presiden Jokowi selalu meminta kepada kita untuk pendekatan yang baik. Langkah penegakan hukum sudah kita hitung," ucap Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri.

Kapolda menegaskan, bahwa TNI-Polri di Papua tetap akan mengedepankan upaya persuasif untuk membebaskan Kapten Philips.

"Sudah ada beberapa anggota KKB yang kita amankan dan kita tindak terkait kasus ini. Dan kita hingga kini tidak mau gegabah. Kita akan tetap intens atas kasus ini. Namun kita kedepankan upaya negoisasi untuk mengurangi konflik dan korban. Baik dari warga sipil, aparat juga mereka dari pihak KKB," 

tutur Kapolda Papua.

merdeka.com