Jenderal Gatot: Pak Hadi sekarang atasan saya, tak etis beri nasihat
Jenderal Gatot: Pak Hadi sekarang atasan saya, tak etis beri nasihat. Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku kini tak lagi dapat memberi pesan maupun nasihat ke Marsekal Hadi Tjahjanto yang menggantikannya sebagai Panglima TNI.
Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku kini tak lagi dapat memberi pesan maupun nasihat ke Marsekal Hadi Tjahjanto yang menggantikannya sebagai Panglima TNI. Sebab, Gatot menyebutkan, Hadi telah resmi menjabat usai dilantik dan kini dirinya merupakan seorang Pati Mabes TNI yang segera memasuki masa pensiun.
"Saya tidak memberi pesan apa-apa. Mengapa? Karena Pak Hadi sekarang adalah atasan saya. Karena sejak tadi disampaikan dalam Keputusan Presiden, sejak ditandatangani surat ini maka secara resmi de facto, de jure, adalah Pak Hadi. Maka tidak etis saya memberikan nasihat ke Pak Hadi. Karena saya adalah sekarang perwira Pati Mabes TNI," kata Gatot di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
Gatot yang berbicara di sebelah Marsekal Hadi ini mengatakan pula, tak ada yang bisa disampaikan terkait apa hal yang perlu di prioritaskan oleh penerusnya itu.
Gatot mengatakan, selama ini, program-program TNI dibuat secara bersama-sama antara dirinya sebagai Panglima TNI dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut dan Kepala Staf Angkatan Udara sehingga Marsekal Hadi telah tahu apa saja program TNI untuk ke depannya.
"Sehingga tidak ada program-program khusus hanya berdasarkan prioritas sesuai dengan kondisi situasi tahun tersebut. Begitu ya dan selama ini saya dan Pak Hadi kan bersama-sama terus. Markasnya tinggal jalan kaki saja, jadi tidak ada masalah lagi," katanya.
Pelantikan Marsekal Hadi sebagai Panglima TNI dimulai pada pukul 17.00 WIB dan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan pembacaan keputusan presiden (keppres) tentang pemberhentian Jenderal Gatot Nurmantyo dan pengangkatan Marsekal Hadi sebagai Panglima. Keppres pelantikan yaitu nomor 83 TNI tahun 2017.
Usai pembacaan Keppres, Jokowi menyematkan tanda ke pundak Marsekal Hadi sebagai tanda menjadi Panglima TNI serta menanggalkan jabatan Hadi sebagai Kepala Staf Angkatan Udara. Setelah penyematan tersebut, Jokowi mengambil sumpah jabatan terhadap mantan Sekretaris Militer itu.
Usai diambil sumpah jabatan, Marsekal Hadi menandatangani berita acara pelantikan di depan kepala negara. Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjadi saksi penandatanganan tersebut.
Baca juga:
Sambil tunggu pelantikan Hadi, Menko Luhut selfie bareng menteri srikandi
Fadli Zon wakili DPR hadiri pelantikan Marsekal Hadi Tjahjanto di Istana
Hadiri Sertijab, keluarga Marsekal Hadi Tjahjanto berangkat ke Jakarta
Pesan sang Jenderal untuk prajurit baret hijau dan merah
Marsekal Hadi lompati 4 angkatan, Jenderal Gatot puji sebagai regenerasi bagus
Marsekal Hadi lega dapat restu DPR jadi Panglima TNI
Rapat Paripurna DPR menyetujui Kasau Marsekal Hadi jadi Panglima TNI
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).