Jerit Pekerja Kantoran Jakarta: Kiamat Juga Pasti Disuruh Kerja sama Bos
Sementara, Z mengatakan, hal itu tak berlaku di tempatnya. Lantaran sang bos, penuh perhitungan untuk menerapkan sistem kerja dari rumah. "Karena masih sebatas imbauan, bukan instruksi," kata dia.
Grup di ponsel pintar itu mulai ramai kembali. Setelah lama tak berkomunikasi, kini malah jadi ramai. Semua akibat virus Corona Covid-19. Satu persatu menanyakan kabar.
Z (inisial), bercerita keluh kesahnya. Harus pulang pergi dari kosannya ke kawasan Setiabudi demi bekerja. Hal ini beda dengan imbauan Presiden Joko Widodo yang menyarankan pekerja bekerja dari rumah demi meminimalisir penyebaran virus corona.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Kalau kiamat juga, pasti disuruh kerja," keluh Z saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (20/3).
Z memang bekerja di perusahaan asing. Bosnya juga orang asing yang terkenal dengan keuletan bekerja. Demi kerahasiaan, nama negara dan perusahaan Z sengaja tak ditulis.
Cuma Sebatas Imbauan
Z bercerita, bosnya tak langsung mempertimbangkan imbauan presiden. Sebab tak ada instruksi resmi dari Pemerintah Pusat atau daerah kepada perusahaan.
Memang, Jokowi pertama kali menyampaikan imbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah pada Minggu (15/3). Banyak perusahaan-perusahaan yang menerapkan kerja dari rumah mulai Senin (16/3) lalu.
Sementara, Z mengatakan, hal itu tak berlaku di tempatnya. Lantaran sang bos, penuh perhitungan untuk menerapkan sistem kerja dari rumah. "Karena masih sebatas imbauan, bukan instruksi," kata dia.
Perusahaan Z belum lama memulai sistem baru. Ada gonta-ganti shift kerja. Tak sepenuhnya pegawai di tempatnya harus bekerja di kantor. Ada juga yang bekerja di rumah.
"Yang berlaku di atas hanya orang yang naik kendaraan umum." kata Z yang diharuskan terus datang ke kantor karena tempat indekosnya dekat. Dia memutuskan untuk mengisolasikan diri dari keluarga selama pandemi corona ini. Menurutnya, lebih baik terkena sendiri daripada harus menularkan kepada orangtuanya.
Takut Tertular Teman Kantor
Berbeda dengan Z, A lebih kurang beruntung. Sebagai sekretaris di perusahaan asing, dia harus menempuh jarak jauh ke kantornya di kawasan Sudirman dari Depok.
Setiap harinya, A memilih naik kendaraan pribadi kemudian disambung MRT menuju kantor. Dia bersyukur sudah tak naik KRL dalam situasi pandemi corona seperti ini.
A tak masalah harus menempuh jarak jauh untuk bekerja. Meski ada kekhawatiran tiap kali mendengar suara batuk ketika di MRT.
Dia lebih takut tertular dengan rekan kerjanya yang merupakan warga asing. Pasalnya, salah satu rekan kerjanya kerap batuk usai tiba di Jakarta dari negara asalnya yang juga terjadi penyebaran corona cukup masif. A khawatir karena belakangan rekan kerjanya tak memakai masker lantaran mengaku sudah sembuh.
"Ya (rekan kerjanya) sudah sembuh, sih. Jauh lebih baik. Tapi kan jadi kita yang was-was kalau dia batuk-batuk," kata A.
Tunggu Sampai Lockdown
Beda lagi cerita bagi mereka yang bekerja di pabrik. Y, yang bekerja sebagai penerjamah di pabrik di kawasan Karawang harus bekerja seperti biasa.
Tak ada sistem kerja dari rumah di sana. Sebab, perusahaannya menghitung akan lebih adil juga semua bekerja tetap di pabrik.
"Karena ada produksi di pabrik dan tidak bisa disetop. Kalau cuma staff office saja yang work from home dan operator gak dirumahkan, jadinya tidak adil," kata Y.
Y tidak yakin perusahaannya akan menerapkan kerja dari rumah. Kalau Presiden Jokowi belum menetapkan untuk melakukan lockdown.
"Gue gak mungkin WFH kalau Karawang belum dilockdown," katanya.
Pemerintah telah menetapkan pandemi corona dalam status darurat selama 91 hari. Jumlah kasus makin bertambah, begitu juga dengan pasien yang meninggal. Per Kamis (19/3), kasus positif mencapai 309 dengan 25 kasus meninggal. Sementara, Jokowi menyiapkan opsi untuk pemeriksaan massal ketimbang melakukan karantina wilayah alias lockdown.
(mdk/rnd)