'Jika Muhammadiyah dan NU kaya maka masyarakat Indonesia sejahtera'
Anwar berharap Muhammadiyah tak hanya bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan saja. Ada hal lain yang juga penting.
Nama Anwar Abbas tiba-tiba menjadi pembicaraan dalam Muktamar Muhammadiyah di Makassar. Dia lolos sebagai salah satu calon ketua umum Muhammadiyah yang berjumlah 39 orang. Ke-39 nama itu akan dibawa dalam muktamar untuk dijaring lagi menjadi 13 nama.
Anwar mendapatkan suara terbanyak dalam sidang tanwir Minggu (2/8) siang. Anwar mendapatkan suara terbanyak dalam penjaringan dibanding calon lain. Dalam sidang tanwir yang diikuti oleh 204 suara, Anwar Abbas meraih 151 dukungan suara. Posisi kedua terdapat nama Abdul Mu'ti (150 suara), lalu diikuti oleh A Dahlan Rais (149 suara), Yunahar Ilyas (149 suara), dan Busyro Muqoddas (145 suara).
-
Di mana Masjid Mungsolkanas terletak? Berada strategis di Jalan Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas jadi salah satu wisata religi dan sejarah yang sayang untuk dilewatkan pada Ramadan kali ini.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Di mana Masjid Baitul Makmur berada? Masjid ini menjadi salah satu bangunan megah yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Dimana lokasi Masjid Merah Kedung Menjangan berada? Terletak persis di Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, masjid ini juga punya arsitektur unik.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
Meski mendapat suara terbanyak dalam sidang tanwir, Anwar menegaskan bukan garansi bisa lolos ke -13 besar. Sebab metode pemilihannya berbeda dengan sidang tanwir yang pesertanya hanya 204 suara.
"Nanti akan ada ribuan pemilih suara untuk memilih calon pimpinan sebanyak 13 orang. Dari berbagai daerah. Belum tentu kenal. Mereka hanya melihat dari profil. Jadi tidak ada politik uang dalam muktamar ini," ujar Anwar.
Berikut wawancara lengkap Anwar kepada merdeka.com:
Bagaimana strategi Anda bisa terpilih dan mendapatkan suara tertinggi calon ketua umum PP Muhammadiyah?
Saya terus terang saja terkejut mendapat suara terbayak. Jadi enggak pernah itu ada kasak-kusuk, tidak ada lobi. Contohnya saya, tidur-tiduran saja terpilih nomor satu.
Apa konsep yang Anda miliki?
Muhammadiyah hari ini terkenal dua pilar, yaitu pendidikan dan kesehatan. Bagaimana Muhammadiyah ini tidak hanya pendidikan dan kesehatan tapi juga ekonomi dan bisnis.
Muhammadiyah dan NU mempunyai pesantren dan perguruan tinggi. Bisa enggak mencetak entrepreneur sebanyak-banyaknya. Ke depan dari 10 orang kaya, 9 orang itu muslim. Ke depan harus juga membangun perusahaan. Vatikan mempunyai korporasi multinasional. Kali ini Muhammadiyah dan NU bisa mempunyai perusahaan di berbagai negara. Jika Muhammadiyah kaya, NU kaya maka masyarakat Indonesia sejahtera.
Bagaimana cara mewujudkan konsep Anda?
Muhammadiyah dan NU bikin kurikulum yang serius. Dari kurikulum itu diharapkan lahir entrepreneur-entrepreneur, betapa dahsyatnya. Sekarang enggak ada satu pun (kurikulum entrepreneur), tadi sempat saya tanyakan kepada Pak Bambang Sudibyo (Mantan Mendikbud), bisa enggak seperti itu.
Jadi lulus bukan mencari kerja tapi menciptakan lowongan kerja. Jika itu diatur Muhammadiyah maka dikatakan ikut berkontribusi kemajuan bangsa. Di Indonesia entrepreneur cuma sedikit, baru 1,8 persen jadi belum bisa semaju Amerika dan Singapura.
Soal, ketua umum PP Muhammadiyah berpolitik bagaimana pendapat Anda?
Kalau menurut saya berpolitik itu penting. Tapi ada yang direct politik ada yang indirect politik. Direct politik itu masuk parpol, kalau indirect politik, kita bisa memberikan pandangan kepada pelaku politik, misalnya ada rancangan undang undang.
Dakwah itu juga tidak hanya agama, dakwah ekonomi, dakwah politik. Pak Din itu contohnya melakukan dakwah politik tapi orang kadang tidak mengerti, kadang orang salah tangkap.
Di Muhammadiyah kan kolektif kolegial. Kalau ada yang berpolitik maka akan ditegur sama yang 12. pasti ditegur.
Apa yang perlu ditambah dan diperbaiki dari kepemimpinan Din Syamsuddin?
Muhammadiyah sampai saat ini sudah sangat berhasil cuma tidak termanajerial dengan baik. Misalnya ada yang tanya berapa uang Muhammadiyah, saya jawab tidak tahu.
Kepemimpinan Pak Din sudah berhasil membangkitkan rasa kebanggaan warga Muhammadiyah. Kita senang kalau tokoh Muhammadiyah banyak melanglang buana (menduduki posisi penting) walaupun sekarang berkurang. Tapi kepemimpinan itu adalah cocok pada zamannya, Soekarno cocok masanya, Soeharto cocok di masanya.
(mdk/has)