Jika regenerasi tersendat, 50 tahun lagi tak ada petani di Indonesia
Jika tak ada petani, maka Indonesia rawan kelaparan.
Kenyataan suramnya pertanian di Indonesia mulai terlihat. Sebabnya, jumlah petani terus menurun saban tahun.
Jika hal ini terus terjadi, diperkirakan 50 tahun lagi tidak tersisa lagi petani di Indonesia. Apalagi proses regenerasi profesi ini sangat lambat.
"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam sepuluh tahun terakhir ini, jumlah petani di Indonesia berkurang sebanyak 5 juta orang. Yang awalnya pada 2003 lalu jumlah petani sekitar 31 juta orang, saat ini hanya 26 juta orang," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, di sela-sela sosialisasi Undang-Undang nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani di Sukabumi, Rabu (27/7).
Menurut Herman, jika setiap sepuluh tahun jumlah petani berkurang lima juta, maka dalam 50 tahun ke depan Indonesia tidak tersisa lagi petani. Kondisi seperti ini tentunya berbahaya, karena jika tidak ada petani maka negara akan kesulitan pangan.
Herman menyatakan, ada beberapa masalah terkait regenerasi petani. Pertama minimnya regenerasi petani ini. Profesi itu saat ini bisa dikatakan tidak menjanjikan. Lantas minimnya kesejahteraan serta semakin berkurangnya lahan pertanian turut membikin malas orang terjun dalam pertanian.
Bahkan, petani saat ini didominasi oleh orang berusia di atas 40 tahun dan rata-rata tingkat pendidikannya rendah. Padahal, Indonesia setiap tahunnya mencetak ribuan mahasiswa dan pelajar lulusan bidang keahlian pertanian.
Kondisi ini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, pada 2016 mencapai 237 juta jiwa. Lebih menyakitkan lagi, hanya 20 persen petani mempunyai lahan pertanian sendiri.
"Maka dari itu, kami di legislatif dan eksekutif terus berupaya untuk mencetak petani baru, yang salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kesejahteraan petani, agar generasi penerus bangsa bisa memilih profesi petani sebagai utama mencari nafkahnya," ujar Herman, seperti dilansir dari Antara.
Herman mengatakan dengan berkurangnya petani setiap tahunnya, menjadi permasalahan serius. Sebab pemerintah saat ini terus menggenjot produksi pangan dari sektor pertanian, supaya Indonesia bisa kembali berswasembada, tanpa tergantung impor.
Di sisi lain, petani merupakan salah satu profesi bisa menggerakkan perekonomian bangsa ini. Maka dari itu, sudah menjadi tugas seluruh pihak melestarikan profesi ini.