Jika Risma mundur, komunitas warga Maluku bakal demo DPRD
Sejumlah warga Maluku yang tergabung dalam Komite Perekat Persaudaraan Maluku menemui Risma dan ketua DPRD Surabaya.
Isu mundurnya Tri Rismaharini sebagai wali kota Surabaya, Jawa Timur, direspons cepat oleh komunitas warga Maluku di Kota Pahlawan. Mereka (warga Surabaya asal Maluku) meminta wali kota yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, untuk tetap memimpin Kota Surabaya.
Sejumlah warga Maluku yang tergabung dalam Komite Perekat Persaudaraan Maluku (KPPM) Surabaya itu, hari ini (18/2) meminta untuk bertemu dengan Risma di Balai Kota Surabaya dan ingin menyerahkan langsung dukungan secara tertulis.
Bukan hanya Risma, sejumlah warga Maluku itu, juga sempat menemui Ketua DPRD Surabaya, Muhammad Mahmud untuk menyerahkan surat yang sama, yaitu dukungan tertulis kepada Risma.
Sementara saat di Balai Kota, warga Maluku ini, langsung ditemui sendiri oleh wali kota kelahiran Kediri tersebut. Di ruang kerja Risma, perwakilan warga Maluku itu, menyerahkan surat dukungan.
Usai bertemu mantan Kepala Dinas Pertamanan Kota Surabaya, di ruang kerja wali kota, Sekretaris KPPM Surabaya, Okto Kastera mengatakan, jika surat pengunduran diri Risma ini tetap diproses DPRD Surabaya, KPPM Surabaya mengancam akan menggelar aksi besar-besaran.
"Kita berharap dewan (DPRD) menolak jika Risma tetap bersikeras mengundurkan diri. Jika pengajuan itu tetap diproses, kami berjanji akan mengerahkan massa untuk menduduki Gedung DPRD Surabaya," tegasnya.
Menurut Okto, sejak Surabaya dipimpin Risma menggantikan Bambang DH yang sudah menjabat dua periode sebagai wali kota, Kota Pahlawan dirasakan makin berkembang dan maju. Bahkan, Risma dinobatkan oleh dunia sebagai salah satu wali kota terbaik.
Selain itu, alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu, juga dianggap banyak berjasa kepada ribuan warga Maluku di Surabaya. "Kami merasa terhormat karena di Surabaya ini, telah dibangun jalan yang dinamai Jalan Patimura yang merupakan pahlawan nasional dari Maluku. Wali Kota Risma juga kerap datang di acara-acara yang kami gelar," ungkap Okto.
Okto juga mengungkap, jumlah warga Surabaya asal Maluku cukup banyak. Tercatat ada sekitar 3 ribu orang lebih, warga Maluku di Surabaya. "Total di Jawa Timur ada lebih sekitar 5 ribuan rang," rinci dia.
Dalam pertemuannya dengan Risma untuk menyerahkan surat dukungan, warga Maluku ini juga memberi gelar kehormatan dengan sebutan "Mama Risma" dan menjadikannya sebagai warga kehormatan rakyat Maluku.
Sebelumnya, isu mundurnya Risma ini, berembus sejak pengangkatan Whisnu Sakti Buana sebagai wakil wali kota menggantikan Bambang DH yang mundur karena maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2013 lalu.
Bahkan, hingga hari ini, kabar itu makin santer diberitakan. Spanduk dukungan bertuliskan: Save Risma dipasang di beberapa titik di Kota Surabaya. Risma sendiri tak pernah mau membeber masalah tersebut. Padahal sebelumnya, pada awal Febuari lalu, dia sempat membantah kalau akan mundur dari jabatannya.