Ricuh Demo di Gedung DPRD Jambi, Sejumlah Mahasiswa Terluka
Ratusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Ratusan Mahasiswa di Jambi demo besar besaran di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi, mengawal putusan Mahkamah Konstitusi, Revisi Undang Undang Pilkada.
Diketahui, ada 500 mahasiswa dari berbagai kampus di Jambi berduyun duyun ke gedung DPRD untuk membela demokrasi yang saat ini terporak poranda oleh pemerintah.
Pantauan di lapangan, mahasiswa demo mendesak ingin masuk gedung DPRD Provinsi Jambi, yang mana pintu tersebut telah dijaga oleh aparat kepolisian.
Saat mahasiswa ingin mendobrak penjagaan ketat oleh aparat, demonstran akhirnya mendapat pukulan oleh polisi.
Ada sebagai mahasiswa mendapatkan luka. Mulai dari bagian kepala yang bocor, dan kaki yang bengkak serta luka lebab di badan.
Salah satu tim medis dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahasiswi bernama Fadilah Alkaff mengatakan, dirinya sudah menangani kawan yang sudah dipukul oleh aparat kepolisian saat Demo di DPRD Provinsi Jambi tersebut.
“Itu yang kami tangani ada 3 orang pingsan dan ada empat orang mengalami luka luka, saat ini kawan kawan lagi dalam perawatan tim kesehatan bang,”katanya, pada Jumat (23/8).
“Kami lagi menunggu laporan teman teman yang lain, karena banyak yang mengalami luka luka akibat dipukul polisi sama dipijak polisi,”tutupnya.
Hal yang sama dikatakan oleh korlap Aksi Risma Pasaribu mengatakan mahasiswa hanya datang ke gedung DPRD Provinsi Jambi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Akan tetapi malah dipukul oleh polisi.
“Kami rasa polisi ini lupa dengan tugas bukan mengamankan mahasiswa malah dipukulnya mahasiswa,”katanya, pada Jumat (23/8).
Menurut dia, ada lebih dari 10 orang mahasiswa yang mendapatkan pukulan dari aparat kepolisian yang berjaga di pintu DPRD Provinsi Jambi
Lanjutnya, kawan kawan mahasiswa sampai masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini masa mahasiswa lagi menunggu tuntutan yang belum kelar.
“Jadi tuntutan kami, itu hanya ingin menduduki gedung DPRD Provinsi Jambi, namun pihak aparat kepolisian terus berduyun duyun datang silih berganti menghadang mahasiswa,”ujarnya.
Selain itu, karena dewan tidak juga menemui mahasiswa dalam dua hari ini. Kata Risma, akan aksi lagi dan lebih banyak lagi.
“Pesan kami terhadap dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi, kalau sudah tahu bahwa negara ini akan mengalami kehancuran, sehingga jangan mementing kan agenda yang bukan prioritas,”tutupnya.