JK murka adik iparnya dituduh dapat 40 persen proyek di Freeport
"Ndak tahu. Mana saya tahu. Mana saya atur-atur, ndak ada," ketus JK.
Isu perpanjangan kontrak Freeport semakin menjadi bola liar. Setelah pertemuan Setya Novanto dan Presdir Freeport dipersoalkan, kini pertemuan antara pengusaha Aksa Mahmud dan bos Freeport McMoran, James R Moffett alias Jim Bob juga dipertanyakan.
Bahkan ada yang menyebut jika Aksa Mahmud yang juga adik ipar Wapres Jusuf Kalla itu akan mendapatkan saham 40 persen di proyek pembangunan smelter jika bisa mengupayakan perpanjangan kontrak Freeport. Menanggapi isu ini, JK tampak kesal.
"Saya tidak tahu. Pokoknya begini saja deh. Kalau memang benar itu, tapi kalau tidak benar dia denda musti bayar. Kalau ada benar, proyek smelter dibangun oleh Aksa, ambil saja keuntunganya. Tapi kalau tidak, mesti bayar jumlah yang sama. Hati-hati teken di muka," kata JK di kantornya, Senin (28/12).
"Siapa yang nuduh mesti bayar. Mesti begitu. Adil kan?" kata JK kesal.
JK tampak tak mau ambil pusing soal pembangunan smelter Freeport. "Ndak tahu. Mana saya tahu. Mana saya atur-atur, ndak ada," ketus JK.
JK pun membantah pertemuan dengan Jim Bob dan Aksa Mahmud bahas soal smelter. Menurut dia, pertemuan itu murni antar sesama pebisnis.
"Siapa yang bilang? Dia itu pengusaha sejak lama, biasa saja. Pengusaha itu biasa bicara dengan pengusaha. Kalau pengusaha tidak bicara dengan pengusaha, bukan pengusaha namanya," terang dia.
JK pun mengaku tak mau bertanya soal isu 40 persen kepada Aksa Mahmud. Menurut dia, itu bukan urusannya.
"Mana urusan saya itu, bukan urusan saya itu tanya semua kau bikin apa, ndak. Itu kan urusan dia terserah. Dagang ya dagang. daripada orang China yang jadi kontraktor contohnya, kalau pun ada ya, saya tidak tahu. Apa salahnya pengusaha nasional, pribumi kerja di daerah cari proyek yang bagus, apa salahnya saya tanya dulu ke kalian," kata dia.
"Masa kasih Jepang lagi, China lagi, kalaupun ada apa salahnya saya tanya dulu. Kenapa yang ngomong itu suka begitu? Mau ngeruntuhkan pengusaha nasional pribumi tujuannya? dorong China saja belum. Jangan begitu donk berpikir itu. Gila itu berpikir bgitu. Orang ada pengusaha yang mau maju, dibilangin dihalang-halangin. Apa urusannya. Kalian pribumi, Tidak boleh kerja di daerahnya, anda mau kerja dimana? Siapa yang kasih pekerjaan di dunia ini kalau bukan para pengusaha? Bukan mereka-mereka yang suka ngmong itu yang kasih kerja orang, tapi para pengusaha ini. Jangan selalu anti pengusaha. Apalagi pengusaha daerah pribumi lagi. Suka dimacam-macamin. Kita lawan semua yang berpikir begitu," pungkasnya.