Jokowi: Beri Peringatan ke Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi
Menurutnya, dengan diberikan peringatan setiap harinya maka semua daerah memiliki kewaspadaan dalam menangani virus Corona. Dia menjelaskan, data-data yang dimiliki saat ini susah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, saat ini data-data terkait virus Corona (Covid-19) sudah lengkap. Dia pun meminta agar data tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang memiliki kasus tertinggi sebagai bahan rujukan.
"Saya minta kalau data-data sudah bagus seperti itu setiap hari diberikan peringatan kepada daerah-daerah yang kasusnya tertinggi, kematian tertinggi," kata Jokowi saat berkunjung ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (10/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Menurutnya, dengan diberikan peringatan setiap harinya maka semua daerah memiliki kewaspadaan dalam menangani virus Corona. Dia menjelaskan, data-data yang dimiliki saat ini susah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan adanya data tersebut, maka dengan mudah dapat mengetahui daerah mana saja yang termasuk zona hijau dan zona merah Covid-19. Dengan demikian mempermudah pemerintah daerah menangani penyebaran virus Corona.
"Kita juga sudah menggunakan indikator-indikator yang lengkap basis scientific, WHO. Tadi sudah disampaikan ada kabupaten zona hijau tanpa kasus, kuning risiko kecil, oranye risiko sedang dan merah dengan risiko tinggi," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 terbaru di Tanah Air menyentuh angka 33.076. Terjadi penambahan sebanyak 1.043 kasus hari ini. Data ini berdasarkan hasil pemantauan hari ini, Selasa (9/6) pukul 12.00 WIB.
"Ini sebarannya tidak merata di Indonesia. Sebagai contoh sebaran terbanyak yang kita dapatkan hari ini adalah di Provinsi DKI Jakarta," kata Yurianto dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta Timur.
Dia melanjutkan, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 510 kasus hari ini. Dengan demikian, total akumulatif kasus sembuh dari Covid-19 sebanyak 11.414 kasus.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wagub DKI Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Positif Corona di Jakarta
Kemenristek Ungkap Perkembangan Vaksin Covid-19 Nasional
Warga Takut Tertular Covid-19, Akses dari Desa Sagu Flores Timur Ditutup
Doni Monardo Bandingkan Kekuatan Medis: 1 Dokter Paru Melayani Lebih 130 Ribu Warga
Jokowi: Kebiasaan Baru Bukan Berarti Kalah dari Covid-19