Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
okowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.
Jokowi meminta anggaran yang ada jangan sampai tak memberikan manfaat kepada masyatakat.
- Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit
- Jokowi Resmikan Bangunan Sarana & Prasarana Pendidikan Kalteng Habiskan Anggaran Rp84,2 M
- Jokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan
- Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut situasi banyak negara termasuk Indonesia saat ini sangat tidak mudah. Terlebih, pertumbuhan ekonomi global hanya 3,2 persen akibat Pandemi Covid-19.
Hal itu diungkap Jokowi ketika menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024, di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).
Oleh sebab itu, Jokowi meminta anggaran yang dimiliki tak digunakan secara cuma-cuma tanpa memberikan manfaat kepada masyatakat.
"Kehati-hatian kita kelola fiskal dan anggaran betul-betul harus prudence dan hati-hati. Jangan sampai ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang kita buat. Perhatikan betul-betul skala prioritas," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menyebut, saat ini ada tiga hal sangat menjadi concern banyak negara di tengah kondisi ekonomi yang tak stabil. Antara lain harga minyak hingga kedua masalah bunga pinjaman.
"Dan semua pada takut masalah itu, karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja beban fiskal itu akan sangat, sangat besar. Sekali lagi oleh sebab itu kita harus betul-betul hati-hati kelola setiap rupiah anggaran yang kita miliki," ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron. Sehingga akan memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia.
"Jangan sampai jalan dipakai harian aja, tapi harus ada ini jalan produktif ke pertanian, perkebunan, ini timbulkan return ekonomi. Ini yang harus dikalkulasi daerah," papar dia.
"Waduk misalnya bukan hanya pertanian saja tapi air baku, yang sering terjadi pipa utamanya selesai, tapi sambungan ke rumah tangganya belum. Kenapa belum? Karena PDAM selalu rugi sehingga tak mampu sambung ke rumah tangga. Mestinya itu di support APBD dari daerah," tambah Presiden Jokowi.
Jokowi juga menekankan agar anggaran yang digelontorkan pemerintah tak digunakan hanya untuk rapat dan studi banding. Dia kembali menegaskan, anggaran yang dipersiapkan harus benar-benar mampu beberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
"Jangan sampai anggaran itu diecer-ecer kepada dinas, dinas semuanya diberi enggak ada mana ini skala prioritasnya ada kenaikan anggaran 10 persen semua diberi 10, 10, 10 persen enggak jelas skala prioritasnya yang mana," tegas dia.
"Jangan sampai anggaran dipakai untuk rapat-rapat kebanyakan, dan study banding kebanyakan. Udalah itu masa lalu, masa depan jangan sampai terjadi lagi," imbuh Presiden Jokowi.