Jokowi Dorong D-8 Tolak Nasionalisme Vaksin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan krisis global akibat pandemi harus jadi batu loncatan bagi negara anggota D-8 untuk terus maju. Hal itu disampaikannya saat memberikan pidato secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan krisis global akibat pandemi harus jadi batu loncatan bagi negara anggota D-8 untuk terus maju. Hal itu disampaikannya saat memberikan pidato secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8.
KTT digelar di Dhaka, Bangladesh dan diikuti oleh delapan kepala negara atau kepala pemerintahan negara-negara anggota.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
"Kita punya potensi dan kekuatan untuk maju. Dengan total populasi 1,1 miliar jiwa dan potensi ekonomi yang hampir mencapai USD 4 triliun, D-8 harus menjadi bagian penting agar dunia bisa keluar dari pandemi, agar dunia bisa kembali pulih," ujar Presiden Jokowi dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/4).
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan tiga hal di mana negara-negara anggota D-8 dapat ikut berkontribusi dalam upaya mengatasi pandemi. Pertama, D-8 harus terus mendorong akses yang adil terhadap vaksin.
"Ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis. Namun, saat ini kita saksikan meningkatnya nasionalisme vaksin. Ini harus kita tolak. Kita harus mendukung vaksin multilateral," tegasnya.
Menurut Jokowi, di saat pandemi, vaksin Covid-19 adalah barang publik global. Dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua. Dia menjelaskan dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi. Tidak boleh ada pembatasan terhadap produksi dan distribusi vaksin.
"Di sinilah D-8 bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi," katanya.
"Beberapa dari kita, termasuk Indonesia, tengah mengembangkan produksi vaksin sendiri. D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin ke depan," tambahnya.
Dorong D-8 Berkontribusi Pemulihan Ekonomi Global
Kedua, Jokowi juga mendorong D-8 harus berkontribusi pada pemulihan ekonomi global. Dengan potensi perdagangan antarnegara anggota yang melebihi USD1,5 triliun, Presiden Jokowi meyakini D-8 dapat berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi global.
"Fasilitasi perdagangan intranegara D-8 harus didorong, hambatan perdagangan harus diminimalisir, intensifikasi intraperdagangan antarnegara anggota D-8 adalah kunci. Ini akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Dorong D-8 Kembangkan Teknologi Digital
Ketiga, D-8 harus mengembangkan teknologi digital. Menurut Jokowi, digitalisasi, artificial intelligence, computing power, big data, data analytics, telah melahirkan terobosan-terobosan baru dan merupakan ekonomi masa depan. Jokowi pun mendorong D-8 untuk memanfaatkan teknologi demi menyejahterakan rakyat setiap negara anggota.
D-8, kata Jokowi, memiliki potensi yang besar, keunggulan demografi penduduk muda D-8 sekitar 323 juta orang atau sekitar 27,3 persen. Angka tersebut, kata dia, lebih jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk muda negara G-7 sebesar 135 juta atau sekitar 17,3 persen dari total populasi.
"Keunggulan D-8 sebagai negara mayoritas muslim harus dimanfaatkan. Pengembangan industri start-up berbasis syariah dapat dikembangkan," ungkapnya.
"Tahun ini kita memasuki tahun ke-24. Tidak ada pilihan lain bagi kita negara D-8 selain bekerja bersama. Dengan kebersamaan, saya meyakini D-8 akan bergerak maju dan sejahtera bersama," tambahnya.
Baca juga:
Kejar 100 Ribu Suntikan per Pekan, Ridwan Kamil Berharap Pasokan Vaksin Lancar
Jokowi akan Lobi Pemerintah China, Penuhi Kekurangan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Komisi IX DPR Pesimistis Herd Immunity Tercapai dalam Setahun
9.374.089 Orang Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama hingga 8 April
Menkop Teten Tinjau Langsung Vaksinasi 523 Pelaku UMKM di Yogyakarta
MUI: Rapid Test, Swab Test dan Vaksinasi Covid-19 Tidak Membatalkan Puasa