Jokowi: Jika Satu Negara Masih Terpapar, Dunia Belum Sepenuhnya Bebas dari Covid-19
Presiden Joko Widodo mengatakan hampir setahun dunia menghadapi pandemi Covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Virus tersebut juga tidak mengenal batas negara, sebab itu kata Jokowi jika satu negara masih terpapar corona, dunia tidak bisa bebas sepenuhnya dari pandemi kali ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hampir setahun dunia menghadapi pandemi Covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Virus tersebut juga tidak mengenal batas negara, sebab itu kata Jokowi jika satu negara masih terpapar corona, dunia tidak bisa bebas sepenuhnya dari pandemi kali ini.
"Dunia tidak bisa sepenuhnya bebas dari virus ini jika masih ada satu negara saja yang belum bebas darinya," katanya saat memberikan sambutan Pada International Conference on Tackling the Covid-19 Pandemic dalam akun youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/2).
-
Bagaimana cara Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin? Presiden dan Ibu Negara memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi suami istri.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi menjaga hubungan dengan keluarganya? Ia selalu menyempatkan waktu bertemu keluarga besarnya di hari raya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Dia mengatakan Lebih dari 110 juta orang di seluruh dunia yang terdampak dan 2,5 juta orang kehilangan nyawa karena corona. Tidak hanya itu pada saat yang sama, seluruh dunia juga harus berusaha untuk mengatasi dampak sosial ekonomi dari pandemi ini.
"Dampak sosial ekonomi dari pandemi ini sangat dirasakan semua negara di dunia termasuk negara kita Indonesia," ungkapnya.
Dia menjelaskan masing-masing negara sudah melakukan berbagai cara untuk menanggulangi krisis tersebut. Tetapi tidak cukup sampai dengan hal itu, dia meminta agar seluruh pihak merancang secara akurat dan detail apa yang harus di lakukan bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Oleh karena itu kata Jokowi, saat ini penting untuk seluruh negara bekerja sama menangani pandemi. Yaitu dengan memperkokoh kerja sama di internal masing-masing negara serta dunia.
"Paling penting agar kita dapat menangani pandemi ini adalah kerja sama, kerja sama, dan kerja sama. Kita harus memperkokoh kerja sama di internal masing-masing negara dan juga kerja sama kita dengan negara-negara di dunia. Spirit kerja sama perlu ditekankan karena no one is safe until everyone is," ungkapnya.
Baca juga:
Menko Airlangga: Pertumbuhan RI Tertinggi ke 4 Setelah China, Vietnam dan Korsel
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional Tangani Pandemi Covid-19
IDI Tolak Kebijakan Buka Sekolah Tatap Muka di Sulsel
Kemensos Setop Santuni Rp15 Juta ke Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Covid
23 Februari: Bertambah 159, Total 3.811 Pasien Dirawat di RSD Wisma Atlet
WNA Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 1.000
Sebagian Warga Jabar Masih Ragu Kehalalan Vaksin Covid, Ridwan Kamil Lakukan Cara Ini