Jokowi: Pandemi Harus Jadi Wake Up Call Bagi Kita Untuk Memperbaiki Sistem Kesehatan
Jokowi mendorong kemampuan negara-negara ASEAN Plus Three untuk memiliki mekanisme ketahanan kesehatan. Hal tersebut berkaca dari pengalaman pandemi Covid-19 saat ini sehingga negara-negara di kawasan dapat siap menghadapi pandemi di masa depan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three secara virtual, Sabtu (14/11). Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 yang kini melanda sejumlah negara di dunia harus menjadi momentum untuk memperbaiki sistem kesehatan.
"Pandemi ini harus menjadi wake up call bagi kita untuk memperbaiki sistem kesehatan baik di tingkat nasional maupun di kawasan. Recover together, recover stronger," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
Dia mendorong kemampuan negara-negara ASEAN Plus Three untuk memiliki mekanisme ketahanan kesehatan. Hal tersebut berkaca dari pengalaman pandemi Covid-19 saat ini sehingga negara-negara di kawasan dapat siap menghadapi pandemi di masa depan.
Jokowi juga berbagi pandangan mengenai upaya untuk memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan tersebut. Jokowi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur kesehatan di tingkat nasional.
Menurut dia, ketahanan kesehatan kawasan harus dimulai dari infrastruktur kesehatan yang memadai di tingkat nasional. Oleh karena itu, katanya, masing-masing negara harus berinvestasi untuk menjamin akses kesehatan dengan harga terjangkau.
Upaya tersebut nantinya akan memperbaiki ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan serta kapasitas kesehatan publik di masa darurat. Selain itu, Jokowi menyebut masing-masing negara juga harus membangun kapasitas teknologi kesehatan digital sebagai bagian dari infrastruktur kesehatan publik.
"Layanan akses online ke tele-health menjadi kian relevan di masa pandemi. Negara mitra di ASEAN Plus Three harus berkolaborasi membangun infrastruktur kesehatan masing-masing negara di kawasan," jelasnya.
Kemudian, dia menyampaikan perlunya pembangunan industri kesehatan di kawasan untuk memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan. Sebab pandemi Covid-19 memberi pelajaran bahwa industri kesehatan harus ditopang oleh kapasitas penelitian dan pengembangan di sektor kesehatan.
"Untuk itu, penting bagi kita untuk menjadikan kawasan ASEAN Plus Three sebagai medical-sciences hub terutama di masa dan pascapandemi," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi turut menyinggung pembentukan kerangka kawasan yang komprehensif dalam menghadapi pandemi. Kerangka ini meliputi sistem dan SoP di masa pandemi, sistem peringatan dini, sistem ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan, hingga keberadaan vaksin di kawasan.
Terkait hal itu, keberadaan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases sangat dibutuhkan. Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi pusat operasi tersebut.
Adapun mitra ASEAN yang hadir dalam KTT ini ialah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Premier Tiongkok Li Keqiang, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jokowi: Semangat Tidak Boleh Surut di Tengah Pandemi Covid-19
Jokowi: 56 Persen Pekerjaan di 5 Negara ASEAN Terancam Hilang Akibat Otomatisasi
Presiden Jokowi: RCEP Katalis Pemulihan Ekonomi Kawasan Bahkan Dunia
Jokowi Sambut Penguatan Kerjasama ASEAN dan Selandia Baru Lewat RCEP
Presiden Jokowi Beberkan 3 Pekerjaan Rumah ASEAN Optimalkan Potensi Ekonomi Digital
Jokowi: Lebih dari 30 Juta Masyarakat di ASEAN Terancam Kehilangan Pekerjaan