Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
- Tahun Depan, Jokowi Harap Tingkat Pengangguran Dapat Ditekan 4,5 hingga 5 Persen
- Jokowi Anggap Kurs Rupiah Nyaris Tembus Rp16.300 per Dolar AS Masih Posisi Baik: Semua Negara Sekarang Tertekan
- Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
- Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, peringkat daya saing Indonesia di dunia naik ke angka 27 di tahun 2024. Dia senang dengan kenaikan ini di tengah tantangan global.
"Sya senang alhamdullilah daya saing kita di tahun 2024 naik signifikan, ini penting karena ranking daya saing (Indonesia) di dunia dari yang sebelumnya 44 melompat ke 34, sekarang melompat lagi ke angka 27," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6).
Dia menuturkan, dari data World Competitiveness Ranking, peringkat Indonesia mengalahkan Inggris yang berada di rangking 28, Malaysia 34, Jepang 38, Filipina 52 dan Turki di 53.
"Kita berada di rangking 27. Ini yang patut kita syukuri, karena dari sini kita tahu dimana kita berada, di posisi mana kita berada," ujarnya.
Jokowi menilai, Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas. Sedangkan, Malaysia turun karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik.
"Artinya apa? stabilitas politik itu penting, artinya stabultias mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas itu penting," terangnya.
Menurutnya, tidak mudah untuk memperbaiki ranking daya saing di tengah ketidakpastian kondisi global. Maka dari itu, dia meningkatkan semua menterinya benar-benar mencermati kondisi global.
"Oleh sebab itu, saya ingin ingatkan semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati, kondisi-kondisi global, kondisi ekonomi nasional kita," tutup Jokowi.