Jokowi Respons soal Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena Bertemu Dengannya: Kenapa Kalau Ketemu?
PDIP memecat Effendi Simbolon karena berkomunikasi dengan Jokowi.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pemecatan salah satu tokoh penting PDIP, Effendi Simbolon. Pemecatan tersebut dilakukan setelah Effendi bertemu Jokowi hingga memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
"Lha kenapa kalau bertemu?” ujar Jokowi saat ditemui wartawan di rumahnya, gang Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Selasa (3/12).
- VIDEO: Effendi Simbolon Dipecat, Bertemu Jokowi Bikin PDIP Sewot "Tak Bisa Ditoleransi!"
- VIDEO: Respons Jokowi, RK Pamer Didukung Effendi Simbolon PDIP & 7.000 Orang Batak
- Jejak Politik Effendi Simbolon, Dulu Keras Kritik Jokowi kini Satu Barisan di Ridwan Kamil
- Politisi PDIP Effendi Simbolon Jadi Saksi Jokowi Nyatakan Dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono
Disinggung kehadiran Effendi dalam pertemuan dirinya dengan Ridwan Kamil dan sejumlah kader partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Senin (18/11), Jokowi menyatakan hal tersebut merupakan kewenangan Effendi Simbolon.
"Itu kan kewenamgan Pak Effendi," tandasnya.
Masih Kantongi KTA PDIP
Ketika ditanya soal keanggotaannya di PDIP, Jokowi hanya tertawa. Namun saat disinggung apakah KTA (kartu tanda anggota) PDIP masih disimpan, Jokowi mengiyakan.
"Hahaha, ya masih," singkatnya.
Jokowi menambahkan, pada Pilkada serentak 2024, dirinya memberikan dukungan atau endorse kepada 84 calon kepala daerah. Namun dia tidak menyebutkan berapa yang menang dan kalah.
"Saya itu terbuka dengan siapapun kalau ada yang menang. Bukan karena endorse tapi beliau-beliau bekerja keras," ungkapnya.
Mereka, lanjut Jokowi, bisa mendekati dan berkomunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga dapat diterima.
"Bukan karena saya, saya bisa apa?" pungkasnya.
PDIP Pecat Effendi Simbolon
PDIP memecat Effendi Simbolon dari keanggotan partai. Penyebabnya, Effendi berkomunikasi dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Juru Bicara PDIP Aryo Seno Bagoskoro mengatakan, pada saat melakukan komunikasi dan menjalin suatu pertemuan harus dilandaskan oleh gagasan dan nilai partai tersebut. Dalam kasus Effendi, Seno menyatakan, PDIP selalu bersikap tegas bila berkaitan dengan prinsip dan nilai.
"Pak Effendi Simbolon ini bertemu dan berkomunikasi dengan Pak Jokowi ini beda persoalan. Kalau dengan yang lain-lain tokoh politik yang lain tapi ini bertemu dengan Pak Jokowi sebelum kemudian mengambil suatu langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai," kata Seno di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (1/12).
Seno lantas menyinggung berbagai kritikan dan perbincangan yang dilontarkan kepada Jokowi beberapa waktu terakhir ini.
"Jadi kalau bicara tentang Pak Jokowi maka berbagai persoalan dan dosa-dosa politik yang terjadi selama setidaknya beberapa waktu terakhir ini, itu yang mendapatkan berbagai macam kecaman, kritik dan berbagai perbicangan yang begitu luas di antara anak-anak muda tentang masa depan politik kita, peradaban politik kita yang diganggu sendi-sendinya oleh Pak Jokowi," tutur Seno.
Seno menegaskan, PDIP tidak bisa berkompromi atas langkah Effendi yang melakukan kongkalikong dengan Jokowi.
"Maka pada saat Pak Effendi Simbolon melakukan suatu langkah politik yang berkongkalikong, komunikasi dengan Pak Jokowi ini suatu hal yang tentu saja tidak bisa dikompromi," ujarnya.
"Tidak bisa ditoleransi oleh partai maka dilakukan suatu langkah tegas dari PDIP sebagaimana selama ini langkah tegas selalu dilakukan," kata Seno.
Seno menambahkan, partai tidak lagi bisa melakukan mediasi atas langkah Effendi berkomunikasi dengan Jokowi. Berbeda cerita bila komunikasi dilakukan Effendi kepada pihak lain.
"Jadi kalau dengan yang lain-lain tentu partai masih kemudian akan melakukan suatu proses mediasi. Tetapi kalau bicaranya ini hari ini dengan Pak Jokowi maka prinsipnya tegas ini yang diambil oleh partai," kata Seno.