Jokowi Yakin Pemberantasan Korupsi Tak Kendor Pasca Teror Pimpinan KPK
Jokowi menegaskan serangan teror terhadap KPK kali ini tidak lagi bisa ditolerir. Menurut dia, teror ini adalah bentuk intimidasi terhadap penegak hukum. Untuk itu, Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menangkap pelaku teror.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara terkait serangan teror bom terhadap dua Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi meyakini serangan teror tersebut tidak akan membuat pemberantasan korupsi menjadi kendor.
"Saya meyakini bahwa pemberantasan korupsi tidak kendor terhadap teror-teror seperti ini," ujar Jokowi di Gudang Perum Bulog Divre Jakarta Utara, Kamis (10/1).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
Jokowi menegaskan serangan teror terhadap KPK kali ini tidak lagi bisa ditolerir. Menurut dia, teror ini adalah bentuk intimidasi terhadap penegak hukum. Untuk itu, Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menangkap pelaku teror.
"Kemarin siang sudah saya perintahkan ke langsung ke Kapolri untuk menindak dan menyelesaikan ini dengan tuntas," kata Jokowi.
Sebelumnya, benda diduga bom molotov ditemukan di depan rumah kediaman Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, di Kalibata Selatan, No 42C, Jakarta Selatan. Sementara, benda lain berupa botol kaca yang diduga masih aktif di rumah tersebut kini diamankan pihak kepolisian.
Sementara itu, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo juga menjadi sasaran teror bom. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ada insiden di kediaman Pak Agus dan Pak Laode," kata jenderal polisi bintang satu ini saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (9/1). Dari barang bukti yang didapat penyidik di lokasi kejadian, ikut disita pecahan botol.
"Patut diduga ledakan itu berasal dari bom, tapi masih dianalisis jenisnya," kata Dedi.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Wadah Pegawai KPK Duga Peneror Dua Pimpinan dan Novel Baswedan Jaringan Sama
Sehari Setelah Teror, Begini Kondisi Rumah Ketua KPK
Diteror, Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif Harap Polisi Segera Tangkap Pelaku
DPR Yakin Polisi Cepat Ungkap Teror Terhadap Pimpinan KPK
Imbas Teror Bom, KPK Bakal Perketat Pengamanan ke Pimpinan
Laode Ogah Berspekulasi Teror Dialaminya Terkait Kasus Ditangani KPK