Kabareskrim: Dewi penemu beras plastik cuma diperiksa, tak dipidana
Sampel beras plastik dikirim ke UI dan IPB untuk dilakukan penelitian.
Dewi Septiani (29), pelapor adanya beras sintetis dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Menurut Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso, Dewi tidak dikenai pidana. Hanya dimintai keterangan untuk membuktikan kebenaran beras plastik tersebut.
Budi Waseso mengatakan, sampel beras yang diduga mengandung bahan sintetis atau plastik tersebut sudah dikirim ke UI dan IPB untuk dilakukan penelitian. Hal ini sebagai upaya untuk membuktikan bahwa dugaan beras plastik tidak ada.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Apa yang bisa ditimbulkan dari plastik buat janin? Banyak penelitian menjelaskan akan bahayanya limbah dan zat beracun dapat memicu naiknya resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada janin dan anak-anak. Selain itu, ibu hamil yang terus-menerus terpapar partikel kimia dari sampah plastik memiliki resiko besar mengalami keguguran, kelahiran prematur hingga penyakit bawaan lahir pada janin.
-
Apa saja yang bisa dibuat dari sedotan plastik? Berikut ini merdeka.com memberikan ide inspirasi 7 kerajinan tangan dari sedotan dan cara membuatnya sendiri di rumah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu. 1. Gelang Sedotan Warna-Warni Bahan: - Sedotan plastik berbagai warna - Gunting - Benang nilon Cara membuat: Potong sedotan menjadi beberapa bagian dengan panjang yang sama. Tumpuk sedotan secara berurutan dan rekatkan ujungnya dengan benang nilon hingga membentuk gelang. 2. Vas Bunga Daur Ulang Bahan: - Sedotan plastik - Tusuk gigi - Lem - Cat akrilik (opsional) - Kuas (opsional) Cara membuat: Potong sedotan menjadi ukuran yang sama dan rekatkan ujungnya menggunakan lem membentuk lingkaran. Ulangi hingga memiliki beberapa lingkaran sedotan yang cukup. Rekatkan lingkaran sedotan secara vertikal menggunakan tusuk gigi dan lem hingga membentuk dinding vas. Gunakan cat untuk memperindah 3. Kerajinan Tangan Sepatu Bayi Bahan: - Sedotan plastik - Gunting - Benang rajut - Jarum rajut Cara membuat: Potong sedotan menjadi beberapa helai tipis. Rajut helai sedotan dengan benang rajut dan jarum rajut hingga membentuk bagian atas sepatu. Lanjutkan rajutan hingga panjang yang sesuai dengan ukuran kaki bayi. Rajut bagian bawah sepatu dengan pola yang sama. Satukan sepatu dengan jahitan sederhana. 4. Bros Bunga Kecil Bahan: - Sedotan plastik berbagai warna - Gunting - Lilin - Jarum dan benang Cara membuat: Potong sedotan menjadi helai-helai kecil yang sama panjang. Rendam sedotan dalam air panas selama beberapa detik untuk membuatnya lentur. Gulung helai sedotan menjadi bentuk bunga dan rekatkan ujungnya dengan sedikit lilin. Jahitkan bros di belakang bunga dengan jarum dan benang. 5. Keranjang Mini Bahan: - Sedotan plastik berbagai warna - Gunting - Lem - Kertas karton (opsional) Cara membuat: Potong sedotan menjadi beberapa helai dengan panjang yang sama. Rendam sedotan dalam air panas untuk membuatnya lebih lentur. Tekuk helai sedotan membentuk persegi panjang dan rekatkan ujungnya dengan lem untuk membentuk sisi-sisi keranjang. Ulangi langkah sebelumnya untuk membuat alas keranjang. Jika diinginkan, tutupi sisi-sisi keranjang dengan kertas karton yang dilapisi dengan sedotan sebagai hiasan tambahan. 6. Pajangan Dinding dari Sedotan Bahan: - Sedotan plastik berbagai warna - Gunting - Lem - Kertas karton (sebagai dasar) - Pensil - Pembuka tutup botol (opsional) Cara membuat: Potong sedotan menjadi beberapa helai dengan panjang yang sama. Rendam sedotan dalam air panas agar menjadi lentur dan bentuk menjadi spiral dengan menggunakan pensil sebagai penuntun. Rekatkan ujung spiral sedotan di atas kertas karton yang sudah dipersiapkan dan gunakan lem untuk menempelkannya. Ulangi langkah sebelumnya untuk membuat banyak spiral sedotan yang berbeda ukuran dan warna. Tata spiral sedotan di atas kertas karton dengan komposisi yang menarik dan rekatkan dengan lem. Jika diinginkan, tambahkan tutup botol sebagai hiasan tambahan pada pajangan dinding. 7. Bunga Hias dari Sedotan Bahan: - Sedotan plastik berbagai warna - Gunting - Lem - Tusuk gigi Cara membuat: Potong sedotan menjadi beberapa helai dengan ukuran yang sama. Rendam sedotan dalam air panas agar lebih lentur dan bentuk helai sedotan menjadi kelopak bunga. Rekatkan ujung kelopak bunga dengan lem. Ulangi langkah sebelumnya hingga memiliki cukup kelopak untuk membentuk bunga. Tusuk kelopak bunga ke dalam tusuk gigi dan bunga hias dari sedotan siap digunakan.
-
Bagaimana cara membuat batako dari limbah plastik di Desa Taraju? Untuk membuatnya, pertama plastik dimasak terlebih dahulu, lalu masuk ke mesin press. Setelahnya adonan akan ditekan menggunakan mesin, hingga tercetak batako yang kuat dan kokoh untuk bangunan.
"Sampel beras dikirim ke UI kita lakukan untuk menjawab keraguan masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang masih meragukan hasil lab Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan POLRI. Sekarang imbangannya dari IPB dan UI. Saya kira enggak ada masalah, karena lebih meyakinkan lagi kan bahwa tidak ada lagi beras plastik," kata Budi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/5).
Mengenai nasib Dewi, Budi menjelaskan, dia hanya dimintai keterangan terkait kronologi ditemukan beras yang diduga berbahan sintetis tersebut. Sebab, Dewi adalah orang pertama yang menemukan dan melaporkan akan adanya beras yang diduga dicampur dengan plastik.
"Sekarang ini kan Bu Dewi ini kami mintai keterangan. Bu Dewi ini yang pertama kali menemukan. Kita ingin tahu dulu Bu Dewi ini pertama kali menemukan tidak sengaja atau ada petunjuk dari orang, nanti kita dalami," jelas Budi Waseso.
"Untuk pidana, enggak, enggak sebagai masyarakat biasa, kalau ada kecurigaan wajib melaporkan. Justru memang harus dibuktikan. Jadi kita bersyukur apa yang diduga tidak benar," tutupnya.
Baca juga:
Hasil lab beras plastik Sucofindo dan BPOM beda, siapa benar?
Aceh aman beras sintetis, cukup hingga Oktober
Sudah 7 jam lebih, Dewi penemu beras plastik masih diperiksa polisi
Kasus beras plastik, wartawan pun diperiksa polisi
Menteri Rini tak yakin hasil uji beras plastik Sucofindo
Hasil laboratorium beras plastik positif, Sucofindo diperiksa polisi