Kabur dari Polisi, Pemotor Tabrak Satu Keluarga Hingga Masuk Parit
Tak hanya Junaitun, cucunya bernama Azkia juga mengalami luka di tangan dan terkilir. Murid SD berumur 10 tahun itu sudah dipijet dan berangsur sehat serta beraktivitas seperti biasa.
Ulah dua remaja wanita yang tak diketahui identitasnya di pertigaan Jalan Riau-Kemuning, Pekanbaru, menyebabkan pengendara motor harus jatuh ke parit. Mereka sengaja menerobos lampu merah lalu mendorong pengendara lain dari arah berlawanan hingga tercebur.
Aksi pelanggar lalu lintas ini terekam CCTV sebuah ruko yang menghadap jalan. Aksi keduanya sudah viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Seorang korban, Nur Afni ditemui di rumahnya menjelaskan, kejadian bermula saat dirinya membonceng ibu dan anaknya dari arah Jalan Kemuning menuju Jalan Riau. Rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi.
"Kemarin kejadiannya, menjelang Magrib, kami berhenti di sisi kanan jalan karena lampu merah," sebut perempuan yang berprofesi sebagai guru ini, Kamis siang, 19 Desember 2019.
Tak lama kemudian, melintas dua wanita remaja memakai sepeda motor dan tidak memakai helm. Keduanya diduga melihat polisi dari depan sehingga memutuskan berbelok ke Jalan Kemuning.
Meskipun ada rambu tidak boleh masuk ke jalan itu karena satu arah, pengendara tadi tetap nekat. Satu pengendara yang berhenti berhasil dipaksa keduanya memberikan jalan.
Sementara itu, Nur Afni tidak berani memberi jalan karena posisinya berdekatan dengan parit. Pengendara tadi tetap memaksa sehingga sepeda motor korban terjatuh.
"Kami bertiga jatuh ke parit, untung tidak ditimpa sepeda motor," kata perempuan yang tinggal di Gang Kuburan, Jalan Riau ini.
Kedua pelanggar lalu lintas ini tetap berlalu tancap gas. Korban ditolong sekuriti di sana dan beberapa pengendara lainnya untuk keluar dari parit berair hitam itu.
"Saya tak sempat lihat wajah dan nomor polisi sepeda motornya, saya hanya dengar keduanya tertawa," jelas Nur Afni.
Tiga Orang Cidera
Akibat kejadian ini, kaki Nur Afni terkilir dan terluka. Pinggangnya juga masih sakit karena terbentur tembok parit sedalam 50 sentimeter itu.
Sementara ibu Nur Afni, Junaitun, hingga kini tidak bisa menggerakkan tangan kirinya karena terkilir. Bahunya juga lebam karena benturan keras dari tembok parit.
"Tidak bisa diangkat ini, sudah diurut semalam. Sempat juga dirontgen di Rumah Sakit Santa Maria," kata Junaitun.
Junaitun masih trauma akibat kejadian ini. Dia tidak bisa membayangkan jika petang itu tidak memakai helm.
"Bisa pecah kepala saya karena jatuh dari sepeda motor akibat anak-anak ABG itu," katanya.
Tak hanya Junaitun, cucunya bernama Azkia juga mengalami luka di tangan dan terkilir. Murid SD berumur 10 tahun itu sudah dipijet dan berangsur sehat serta beraktivitas seperti biasa.
Keluarga Nur Afni belum membuat laporan polisi atas kejadian. Dia berharap kedua pelaku melihat video yang sudah viral dan datang ke rumahnya untuk meminta maaf.
"Kalau enggak ada niat baik juga, baru kami buat laporan. Tadi sudah ada polisi yang datang ke sini, kami tunggu dulu untuk minta maaf," tegas Junaitun.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Emil Eka Putra menyebut masih mencari tahu siapa pengendara tak tertib berlalu-lintas itu. CCTV sudah diperiksa untuk melihat kejadian.
"Rumah korban sudah didatangi, anggota sudah meminta keterangan korban. Mudah-mudahan bisa terungkap," sebut Emil.
Reporter: M Syukur
Sumber: Liputan6.com