Kabur Dari RSJ, ODGJ di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri
Paul (54), petani di Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang ditemukan tewas gantung diri. Korban ditemukan di bantaran kali kering, tepatnya belakang Cafe Coklat di Jalan Fatutuan, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Paul (54), petani di Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang ditemukan tewas gantung diri. Korban ditemukan di bantaran kali kering, tepatnya belakang Cafe Coklat di Jalan Fatutuan, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Korban pertama kali ditemukan seorang anak bernama Afredo (10), yang saat itu sedang bermain dengan sejumlah temannya. Mereka kaget karena menemukan mayat seorang laki-laki, dalam posisi gantung diri di batang pohon pada bantaran kali kering.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kuluk Dugan itu apa? Salah satu bagian dari jenis pakaian adat tradisional dari Bengkulu ini berupa kain tenun yang berfungsi sebagai penutup tubuh bagian atas wanita dewasa. Setiap suku dan daerah di Indonesia pastinya memiliki ciri khas berupa pakaian adat yang menjadi identitas asal.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Di mana letak Kubur Kalang di Bojonegoro? Kubur Kalang ditemukan di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Saat ditemukan, korban tidak mengenakan baju, menggunakan celana pendek kain berwarna coklat, serta posisi leher terikat dengan ranting pohon. Sementara kepala menghadap ke atas dan kaki dari lutut sampai betis berlumuran darah.
Alfredo pun langsung pulang menyampaikan kepada orang tuanya dan melaporkan kepada ketua RT setempat. Ketua RT pun langsung datang ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut, karena setelah diidentifikasi bukan merupakan warga setempat.
Hal yang sama disampaikan ketua RT 003, Kelurahan Liliba, Zakarias Sopacua. Ia mendapat informasi dari warga adanya penemuan mayat di bantaran kali kering, tepatnya di belakang Cafe Coklat.
Saat berada di lokasi kejadian ia melihat korban dalam posisi gantung diri. Zakarias pun memastikan korban juga bukan warganya.
Belakangan diketahui kalau korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sesuai keterangan Yorhan Tabais (35), keponakan korban yang juga warga Bumi II, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, bahwa korban mengalami gangguan jiwa sejak enam hari lalu.
Pihak keluarga kemudian membawa korban dari Kecamatan Amfoang Tengah ke Rumah Sakit Jiwa Naimata Kota Kupang, pada Minggu (29/8) petang.
Namun pada Senin (30/8) subuh sekitar pukul 02.00 Wita, korban kabur dari rumah sakit jiwa. Petugas medis di rumah sakit Jiwa Naimata Kota Kupang, sempat memposting ke media sosial soal informasi hilangnya korban beserta foto korban.
Pihak keluarga juga mendapatkan informasi dari pihak Rumah Sakit Jiwa Naimata, kalau korban melarikan diri. Pasca mendapat informasi tersebut, pihak keluarga langsung berupaya untuk mencari korban namun tidak ditemukan.
Selasa (31/8) malam, pihak keluarga mendapatkan informasi melalui postingan video dan foto di media sosial kalau korban gantung diri. Keluarga korban yang lain mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran informasi terkait, jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kota Kupang untuk divisum.
Diduga Dianiaya
Beberapa kerabat korban meragukan kalau korban tewas karena gantung diri. Mereka menduga kalau ada orang lain yang menganiaya korban.
"Kami curiga korban dianiaya karena posisi mayat yang dalam posisi kepala menghadap ke atas dan kaki yang menyentuh tanah serta kaki yang berlumuran darah," ujar Stefanus, Rabu (1/9).
Stefanus juga menduga kalau darah di kaki korban diduga karena terjatuh saat korban melarikan diri dari Rumah Sakit Jiwa Naimata Kota Kupang, karena lokasi kejadian korban gantung diri berbatu karang.
Polisi pun masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang, guna memastikan dan mengetahui hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban, serta penyebab kematian korban apakah murni gantung diri atau terdapat indikasi lain seperti adanya tindakan kekerasan terhadap korban.
Polisi dari Polsek Oebobo dipimpin Kapolsek Oebobo, AKP Magdalena G Mere mendatangi lokasi kejadian dan memasang garis polisi.
"Proses identifikasi telah dilakukan tim identifikasi Polres Kupang Kota serta melakukan olah TKP," ungkap Magdalena, Rabu (1/9).
(mdk/bal)