Kabut Asap Kembali Selimuti Kota Pontianak
Tidak ada kebakaran lahan di Kota Pontianak, tetapi asap kiriman dari daerah lain kembali menyelimuti udara di Pontianak dan sekitarnya.
Kabut asap kembali menyelimuti KOta Pontianak dan sekitarnya. Kabut adalah dampak kebakaran hutan dan lahan yang hingga saat ini masih terus ditanggulangi.
"Hari ini kabut asap kembali tebal, sehingga kalau mau keluar rumah harus menggunakan masker (penutup mulut dan hidung)," kata Riko salah seorang warga Kota Pontianak, seperti diberitakan Antara, Kamis (26/9).
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Ia menjelaskan dalam dua hari terakhir kabut asap sempat berkurang karena di beberapa wilayah Kalbar dan termasuk di Kota Pontianak diguyur hujan, tetapi kini kabut asap kembali menyelimuti Pontianak.
Tidak ada kebakaran lahan di Kota Pontianak, tetapi asap kiriman dari daerah lain kembali menyelimuti udara di Pontianak dan sekitarnya.
Sementara itu, dari pantauan Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terpantau sebanyak 228 titik panas atau hotspot di empat wilayah di Kalbar.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Erika Mardiyanti dalam siaran persnya di Pontianak, Kamis, menyatakan, jumlah titik panas di Kalbar yang dipantau melalui hasil pengolahan data citra satelit Lapan mulai 25 September 2019 pukul 07.00 WIB hingga 26 September 2019 pukul 07.00 WIB, sebanyak 228 titik panas.
"Titik panas terbanyak di Kabupaten Ketapang, yakni 226 titik panas, kemudian di Sanggau dan Melawi masing-masing satu titik panas. Sementara di Sambas, Mempawah, Sintang, Kapuas Hulu, Bengkayang, Landak, Sekadau, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang tidak ditemukan titik panas," katanya.
Sebelumnya, terpantau sebanyak 34 titik panas, terbanyak di Kabupaten Ketapang yakni sebanyak 24 titik panas, kemudian Sintang 10 titik panas, sementara kabupaten/kota lainnya tidak ditemukan titik panas.
Baca juga:
Menteri KLHK Klaim Kualitas Udara di Riau dan Kalimantan Tengah Membaik
30 Jadi Tersangka Karhutla di Kalimantan Timur, Belum Ada Korporasi Diperiksa
Kalbar dan Kalteng Jadi Penyumbang Titik Panas Terbesar
BPPT Sebut Curah Hujan di Kalbar 70 Juta Meter Kubik Signifikan Kurangi Asap
Data Titik Api 24 September: Riau Turun Paling Banyak, di Kalteng Masih Tinggi
800 Hektare Lahan di Kotawaringin Timur Terbakar