Kader HMI berulah, ormas di Riau siap memburu dan mengusir
Ulah kader HMI di Riau dianggap tidak mencerminkan kaum intelektual yang berbudaya.
Ulah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, di gedung Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/11) malam menuai kecaman. Sebab, aksi mereka sudah dianggap mengarah ke tindakan anarkis, dengan melempari kaca halte bus dan kaca dinding gedung GOR, serta meresahkan masyarakat Pekanbaru.
Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menilai aksi kader HMI itu sudah tidak beradab. Sebab, mestinya sebagai tamu mereka menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral saat berada di wilayah lain.
"Mereka (HMI Makasar) itu tamu. Aksi mereka dengan merusak fasilitas umum itu kerja tak beradat. Semua aturan adat ditabrak, apapun alasan mereka," kata Ketua Harian LAM Riau, Al Azhar, Minggu (22/11).
Menurut Al Azhar, sikap tidak baik ditunjukkan oleh gerombolan HMI dinilai sebagai perbuatan yang tidak beretika.
"Meraja-raja di kampung raja, aturan adat apa yang mereka pakai? Merusak di kampung orang lain," ucap Al Azhar.
Al Azhar menilai, gerombolan HMI itu terpisah dari kegiatan Kongres HMI ke-29 berlangsung di Labersa Hotel, Kampar itu.
"Mereka tidak terdaftar, dan bukan bagian dari kongres," lanjut Al Azhar.
Al Azhar meminta aparat kepolisian dan pemerintah daerah mengusir gerombolan perusuh ini, karena telah berbuat anarkis di Ibukota Provinsi Riau. Al Azhar mengingatkan, jika tidak diusir, maka tidak dapat disalahkan jika nantinya organisasi kemasyarakatan yang ada di Riau kesal terhadap ulah mereka.
"Sebaiknya aparat ekstradisi (usir) mereka dari Riau. Sejumlah ormas menelepon saya, mereka tidak senang. Itu kita minta aparat keamanan dengan aparatur pemerintah untuk mengeluarkan mereka dari Riau, sebelum ormas-ormas di Riau ini mengusir mereka," ancam Al Azhar.
Karena aksi kader HMI dikhawatirkan akan lebih merusak fasilitas lainnya, maka polisi memindahkan mereka dari GOR Sudirman yang dirusak, ke Kampus Universitas Riau (UR) di Jalan Patimura Gobah.
Al Azhar menyatakan menghormati Kongres HMI ke-29 di Hotel Labersa dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, dia tidak bisa mentolerir jika ada sekelompok orang yang melakukan teror di Riau.
"Kita menghormati acara itu, tetapi itu kejadian itu terpisah. Yang kita maksud itu gerombolan yang di Gobah (Kampus UR), balikkan saja mereka. Kongres itu silakan berjalan," lanjut Al Azhar.
"Kalau sudah menabrak aturan hukum dan aturan adat, jangan salahkan kalau orang kampung mencari mereka sekarang," tutup Al Azhar.