Kader senior geram kongres HMI ricuh & minta Kopassus turun tangan
Sama sekali tidak mencerminkan insan akademis yang bernapaskan Islam.
Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, Riau kacau balau hingga membuat sejumlah senior geram dan angkat bicara. Reaksi ini akibat aksi saling serang yang baru saja terjadi pada Jumat (4/12) sekitar pukul 03.00 WIB. Bahkan di antara mereka ingin Kopassus membantu polisi mengawal kongres.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saling serang hingga menghancurkan sejumlah fasilitas di Gelanggang Olah Raga Remaja (GOR) terjadi, saat peserta tak terima keputusan sidang dengan beberapa poin pembahasan.
Akibat tindakan tersebut, peserta saling lempar kursi dan meja akibatnya beberapa orang mengalami luka-luka. Menanggapi hal ini, Ketua Umum HMI Badko Kepri, Munawir menegaskan akan meminta aparat kepolisian bersenjata lengkap untuk mengawal jalannya kongres.
"Jika panitia pusat tidak mampu lagi menangani dan mengamankan arena kongres, maka kami sebagai pihak tuan rumah akan meminta aparat kepolisian bersenjata lengkap untuk mengamankan," ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagai tuan rumah kongres ini, Munawir menginginkan ada hasil akhir dari kongres. Apalagi, pelaksanaan kongres merogoh keuangan APBD Riau sebesar Rp 3 miliar.
"Kita tidak mau tidak ada keputusan, kita tidak mau disalahkan masyarakat Riau nantinya. Kita sudah dibantu Rp 3 miliar tentunya kalau tidak ada hasil malu rasanya," keluh Munawir.
Sementara dari sumber di internal HMI menyebutkan, kondisi saling serang peserta kongres sangat memalukan dan tidak mencerminkan insan akademis yang bernapaskan Islam.
"Sama sekali tidak mencerminkan insan akademis yang bernapaskan Islam. Terlalu berlebihan. Makin tinggi ilmu, makin brutal. Apakah ciri khas yang yang harus dibanggakan? kalau enggak seperti ini, bukan HMI?" tulis salah satu kader senior kepada merdeka.com.
Tidak hanya itu, beberapa sumber lain menyebutkan, pelaksanaan kongres HMI ini seharusnya dikawal Kopassus agar tak terjadi tindakan saling serang. "Harusnya Kopassus yang ditugasin amanin kongres HMI karena kadernya makin brutal. Sungguh memalukan."
"Astaga... HMI kini disusupi preman. Mungkin sebaiknya alumni stop ngasih donasi kalau kelakuan adek-adek HMI tak segera berubah. Kongres HMI diwarnai anarkisme, nuansa intelektual dan Islam kian memudar."