Kakak adik di Yogyakarta tewas usai tenggak miras oplosan
Didik Nurcahyadi (39) dan Kun Hartono (37) warga Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta tewas usai menenggak minuman keras (miras) oplosan. Kakak beradik ini sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Didik Nurcahyadi (39) dan Kun Hartono (37) warga Cokrodiningratan, Jetis, Kota Yogyakarta tewas usai menenggak minuman keras (miras) oplosan. Kakak beradik ini sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kanit Reskrim Polsek Jetis Kota Yogyakarta, Iptu Muzakki menyampaikan sebelum tewas, kakak beradik ini diduga minum miras oplosan, Minggu (24/12) malam. Didik, dari keterangan istrinya sudah pergi keluar rumah sejak magrib.
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa ciri mimisan yang berbahaya? Ciri mimisan berbahaya penting diketahui dan diwaspadai semua orang. Mimisan sendiri adalah kondisi saat hidung mengalami pendarahan. Meski umumnya tak berbahaya, mimisan juga bisa menjadi tanda dari suatu penyakit.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
"Kemudian pada pukul 23.00 WIB korban Didik menjemput istrinya yang berjualan di Malioboro. Usai menjemput istri, korban Didik pun pulang dan tidur," ujar Muzakki, Rabu (27/12).
Di hari Senin (25/12), Didik dibangunkan istrinya untuk sarapan. Tetapi Didik tidak mau dan mengatakan perutnya sakit.
"Didik kemudian dibawa ke RS Panti Rapih sekitar pukul 15.00 WIB karena mengeluh sakit perut. Nyawa Didik tak tertolong. Pukul 16.00, Didik meninggal dunia," ucap Muzakki.
Dari keterangan istri korban, diketahui sebelum meninggal dari mulut korban sempat tercium aroma miras.
"Kemudian adik Didik yaitu Kun giliran dibawa ke rumah sakit. Kun mengeluhkan sakit perut juga seperti kakaknya. Kun akhirnya meninggal dunia pada Selasa (26/12) pukul 03.00 WIB," papar Muzakki.
Muzakki menambahkan pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya dua kakak beradik itu. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan.
"Kami memiliki kendala minimnya saksi yang melihat kedua korban minum di mana, beli miras oplosannya di mana dan bersama siapa saja. Apakah hanya berdua atau ada temannya yang lain? Saat ini masih terus kita kembangkan kasusnya," tutup Muzakki.
Baca juga:
Pemabuk di Yogyakarta tewas usai campur Miras dengan alkohol 70 persen
Usai pesta miras oplosan, Agus tewas kejang-kejang
Polda Sumsel gerebek industri rumahan produksi miras oplosan
Mabuk miras oplosan saat pesta pernikahan, 3 orang tewas, 5 kritis
Minum alkohol murni dioplos obat nyamuk, 2 pelajar di Cianjur tewas