Kakak Beradik Tewas Tenggelam saat Mencuci Pakaian di Embung
Dua bocah kakak beradik tewas tenggelam saat mencuci pakaian di embung Oepura, Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Dua bocah perempuan ini berinisial AMT (12) dan AST (10). Keduanya merupakan warga Tuamahokab, Dusun l, Desa Oekiu.
Dua bocah kakak beradik tewas tenggelam saat mencuci pakaian di embung Oepura, Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Dua bocah perempuan ini berinisial AMT (12) dan AST (10). Keduanya merupakan warga Tuamahokab, Dusun l, Desa Oekiu.
"Perkiraan kematian 6-8 jam," kata Kapolsek Amanuban Selatan Ipda Maks Tameno, Senin (8/11).
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Bagaimana Kawah Tekurep dibangun? Kompleks makam ini sudah dibangun sejak 1728 dengan menggunakan tiga unsur saja, yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu. Pembangunan kompleks ini bertepatan dengan pembangunan Masjid Agung Palembang.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan tembaga di Desa Tumang? Ciri khas dari kerajinan tembaga di Tumang adalah teksturnya yang khas. Tekstur itu tidak bisa ditemukan pada kerajinan logam manapun. Selain itu, alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan itu juga hanya ada di Tumang dan tak dijual di toko-toko manapun.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
Informasi yang dihimpun, Minggu (7/11) petang sekira pukul 15.00 WITA, Semi Tui Tenis (14) mengajak dua korban bersama sejumlah anak kecil untuk mencuci pakaian.
Pada saat mencuci pakaian, AMT hendak mengambil air di embung. Tiba-tiba korban jatuh dan tenggelam.
Pada saat itu Semi Tui Tenis sebagai kakak sulung dan yang paling besar dari antara mereka sedang duduk di atas sepeda di tepi jalan.
Melihat korban tenggelam, Semi Tui Tenis menolong dengan terjun ke dalam embung. Saat hendak menolong, Semi pun nyaris tenggelam.
Melihat Semi Tui Tenis hendak tenggelam, AST datang hendak menolong kakaknya. AST pun masuk ke dalam embung untuk menolong Semi.
Namun karena dalam, korban AST juga ikut tenggelam. Semi Tui Tenis kemudian berenang ke tepi embung dan keluar memanggil Domi Saleh (39) yang kebetulan ada di sekitar wilayah tersebut.
Semi Tui Tenis bersama tiga adiknya yang lain hanya bisa menangis dari tepi embung karena kedua korban sudah tenggelam.
Semi Tui Tenis kemudian menunjukkan kepada Domi Saleh lokasi kedua adiknya tenggelam. Namun Domi Saleh tidak bisa berenang sehingga ia memanggil Bernad Tateni yang juga tidak bisa berenang.
Mereka kemudian berteriak minta tolong sehingga warga pun berdatangan ke lokasi embung. Warga kemudian melakukan pencarian dalam embung.
Sekitar pukul 17.00 WITA, tim pencarian yang juga warga sekitar menemukan korban AST. Setengah jam kemudian atau sekitar pukul 17.30 WIT, tim pencarian menemukan korban AMT.
Kedua korban ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa. Setelah kedua korban ditemukan, keluarga bersama masyarakat mengevakuasi ke rumah duka di Tuamahokab, Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan.
Tim identifikasi Polres TTS dipimpin Kaur identifikasi Aipda Yandry Tlonaen melakukan pemeriksaan terhadap korban.
"Pada tubuh para korban tidak ditemukan luka. Dugaan keras kedua korban murni meninggal dunia karena banyak menelan air dikuatkan dengan ciri fisik korban yaitu keluar banyak air bercampur lumpur dari hidung dan mulut kedua korban," jelas Maks Tameno.
(mdk/cob)