Kakanwil Kumham Banten Akui Lapas Tangerang Tak Punya Hydran untuk Padamkan Api
Selain ketiadaan hydran, sambung Agus, minimnya petugas yang berjaga menjadi kendala saat proses evakuasi atau penyelamatan warga binaan.
Blok C 2 Lapas Klas I Tangerang diamuk si jago merah dini hari tadi. Sebanyak 41 narapidana meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Banten, Agus Toyib, mengatakan kebakaran diketahui pukul 01.45 Wib. Menurutnya, banyak korban kemungkinan karena api yang cepat membesar.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
"Kalau hydran enggak ada, tapi alat pemadam kita ada di tiap-tiap blok, ada alat pemadam kebakaran. Cuma untuk memadamkan api yang membesar ini tidak mampu dengan alat kebakaran yang tersedia," kata Agus seperti dikutip pada saat wawancara bersama TV One, Rabu (8/9).
Agus menambahkan, peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi pihaknya. Apalagi banyak memakan korban.
"Ini tentu menjadi evaluasi kita ke depannya. Sehingga memang mungkin ada upaya-upaya antisipasi ke depannya penyediaan hydran yang lengkap dan ini menjadi bahan evaluasi didiskusikan dengan Pak Wali Kota Tangerang juga hadir dengan Bapak Dirjen Pas juga hadir untuk upaya antisipasi ke depan," ungkapnya.
Sipir yang Bertugas Terbatas
Agus menyebut, api baru padam setelah pihaknya memanggil petugas pemadam kebakaran. Api padam pukul 3.
Selain ketiadaan hydran, sambung Agus, minimnya petugas yang berjaga menjadi kendala saat proses evakuasi atau penyelamatan warga binaan.
"Jadi upaya-upaya kita sudah maksimal, sudah bisa menyelamatkan warga binaan yang ada di kamar. Tapi ya mungkin kondisinya petugas juga sangat terbatas, sehingga beberapa warga binaan belum sempat pintunya terbuka pada saat itu," tutupnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, menyebut sebanyak 41 narapidana tewas akibat peristiwa itu.
"41 Meninggal delapan luka berat," kata Fadil dikutip dari siaran live di TvOne, Rabu (8/9).
Fadil menyebut mereka yang meninggal sebagian ada saat berada di tahanannya. Korban luka sebagian sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit di lapas.
Baca juga:
Kakanwil Kemenkumham Banten Ungkap Kondisi Lapas Tangerang saat Terjadi Kebakaran
Kebakaran Lapas Tangerang, Total 122 Narapidana Penghuni Blok C2 Jadi Korban
Polisi Sebut Kebakaran Lapas Klas I Tangerang Berlangsung Hampir 2 Jam
Pemkot Tangerang Bantu Penanganan Medis Korban Kebakaran di Lapas
Kebakaran Lapas Tangerang Diduga Akibat Korsleting Listrik