Kala Puan Maharani Bicara Tentang Hak Anak Indonesia
Ketua DPR Puan Maharani telah menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia.
Ketua DPR Puan Maharani telah menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia.
- Puan Maharani: Perhelatan IAPF Bukti Komitmen RI Bangun Dunia Lebih Baik
- Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali
- Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi
- Puan Maharani: Indonesia Komitmen Jadi Mitra Pembangunan Negara Kawasan Pasifik
Kala Puan Maharani Bicara Tentang Hak Anak Indonesia
Ketua DPR Puan Maharani telah menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia. Salah satunya dibutuhkan kolaborasi semua pihak demi perlindungan untuk anak, baik dari sisi pendidikan dan sisi kesehatan yang juga masih harus terus ditingkatkan.
Dalam upayanya memperjuangkan kesejahteraan anak, Puan menekankan, perlindungan anak di bidang pendidikan baik di ranah daring dan digital yang perlu menjadi atensi bersama.
Selain itu, pemerataan infrastruktur teknologi untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, khususnya di wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).
"Dibutuhkan kolaborasi multipihak baik dari Pemerintah, DPR, lembaga penegak hukum, pelaku dunia pendidikan, dan masyarakat itu sendiri untuk berkomitmen menciptakan dunia digital yang sehat dan ramah untuk anak," tutur Puan beberapa waktu yang lalu saat peringatan HAN 2024.
Puan menunjukkan komitmen DPR untuk kesejahteraan ibu dan anak secara terarah, terpadu dan berkelanjutan. Melalui UU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA), agar dipastikan sejumlah hak dapat diperoleh seorang ibu untuk menciptakan generasi emas yang nantinya akan berkontribusi untuk negara.
Melalui inisiatif kebijakan tersebut, Puan Maharani terus menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak Indonesia, memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
"Lewat UU KIA, tanggung jawab dalam hal pertumbuhan anak pada fase seribu hari pertamanya menjadi tanggung jawab kolektif, termasuk Pemerintah. Dan fase seribu pertama hari anak ini menjadi modal untuk mencetak generasi-generasi unggul calon pemimpin Indonesia ke depan. Agar anak tumbuh dengan sehat dan mendapatkan perlindungan," tutur Puan.
Tentunya, Puan juga mengajak semua elemen masyarakat untuk membangun komitmen bersama dalam memastikan hak anak terpenuhi.
Memberikan edukasi serta sosialisasi yang masif kepada masyarakat, unit kesehatan dan pendidikan mengenai pola makan sehat bagi anak.
Sebab, kata Puan, Kesehatan anak menjadi kunci utama untuk perkembangan anak agar membentuk generasi yang kuat.