KAMI Dikritik, Din Tegaskan Cendekiawan Pasti Bersuara Melihat Kebobrokan
"Mau kalah atau menang pada Pilpres, kaum cendekiawan sejati kalau melihat kebobrokan pasti bersuara," kata Din kepada merdeka.com, Rabu (19/8).
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) disebut sebagai barisan 'sakit hati' yang kalah pada Pilpres 2019 lalu.
Namun, deklarator KAMI, Din Syamsuddin menyebut, terlepas menang atau kalah, kaum cendekiawan sejati akan bersuara bila melihat kebobrokan sedang terjadi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana cara Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin? Presiden dan Ibu Negara memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi suami istri.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk mengupayakan penyelamatan aset? Jokowi menyebut, pemerintah telah mengajukan RUU perampasan aset kepada DPR. Kini tinggal DPR untuk menindaklanjuti RUU tersebut. "Kita tahu kita telah mendorong mengajukan UU perampasan aset pada DPR dan juga UU pembatasan uang kartal ke DPR dan bolanya ada di sana," ucapnya.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Mau kalah atau menang pada Pilpres, kaum cendekiawan sejati kalau melihat kebobrokan pasti bersuara," kata Din kepada merdeka.com, Rabu (19/8).
Mantan ketum PP Muhammadiyah itu berujar, sebaiknya para pihak yang mengkritik KAMI tidak melenceng dari substansi.
"Sebaiknya tanggapi isi atau substansi. Apakah yang disuarakan KAMI itu benar atau salah. Jangan karena tidak mampu menanggapi, kemudian isu dialihkan," ucapnya.
Din juga menanggapi soal KAMI yang disebut manuver politik berbungkus moral. Dia bilang, KAMI gerakan moral yang juga mempersoalkan moralitas politik.
"Gerakan moral itu berdimensi dan berimplikasi politik karena juga mempersoalkan moralitas politik. Pendekatan politik dari sebuah Gerakan Moral adalah politik moral," pungkasnya.
Sebelumnya, Politikus PKB Abdul Kadir Karding menilai, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan koalisi orang-orang yang kalah pada Pilpres 2019 lalu. Sebab, deklaratornya sebagian besar orang-orang yang berada di pihak lawan pemerintah terpilih.
"Pendeklarasian KAMI dapat dimaknai sebagai koalisi orang-orang yang kalah dalam Pilpres. Karena kalau melihat daftar nama sebagian besar adalah orang-orang yang kecewa ketika Pilpres terdahulu," ujar Karding kepada wartawan, Selasa (18/8).