Kapolda Sumsel ungkap pungli jangan cuma hangat-hangat tahi ayam
Kapolda Sumsel ungkap pungli jangan cuma hangat-hangat tahi ayam. Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mendukung gebrakan Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo untuk mengetahui pungutan liar (pungli) yang terjadi di instansinya dengan cara menyamar menjadi warga sipil. Rupanya, cara itu berhasil dilakukannya.
Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mendukung gebrakan Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo untuk mengetahui pungutan liar (pungli) yang terjadi di instansinya dengan cara menyamar menjadi warga sipil. Rupanya, cara itu berhasil dilakukannya, setelah dia dimintai uang damai oleh anak buahnya sendiri.
"Saya kira itu bagus. Karena seorang pemimpin itu harus melakukan kontrol ke bawahan dengan berbagai cara-cara seperti dia menyamar," ucap Bambang kepada merdeka.com di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (19/10).
Menurutnya, cara-cara seperti menyamar yang di lakukan Kapolda Sumsel harus dilakukan secara konsisten. Sebab, banyak aparat penegak hukum yang melakukan pungli.
"Itu harus dilajutkan secara konsisten dan berlanjut bukan hanya sekedar-sekadar saja. Mungkin seminggu sekali atau seminggu dua kali, tidak bisa di dugalah seperti itu," lanjutnya.
"Supaya di bawah juga hati-hati selama ini. Tetapi jangan hanya sasaran di lapisan bawah saja, karena yang nakal-nakal itu ada yang di atas juga," tamabah Bambang.
Bambang berharap, bahwa gebrakan yang dilakukan oleh Kapolda Sumsel dapat di contoh oleh pemimpin-pemimpin lainnya.
"Jadi menimbulkan adanya kepemimpinan yang berani. Berani bertanggung jawab dan mengambil tindakan dan sesuai dengan tugas yang di embannya," tandas Bambang.
Diketahui, Fenomena pungutan liar (pungli) yang menjamur membuat Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo menyamar sebagai warga sipil dan berpura-pura melanggar lalu lintas. Hasilnya, Djoko menemukan kejadian itu dan menangkap langsung anggota polri yang melakukan pungli.
Baca juga:
Polda Jabar tindak 23 anggota yang lakukan pungli
Kapolda Riau ancam jebloskan ke penjara 16 polisi terlibat Pungli
Ditlantas Polda Riau: Jangan ada pungutan liar di instansi kita
Dalam tiga bulan, 235 kasus pungli libatkan anggota polisi
10 Polisi di Sumsel kepergok terima pungli
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.